Web resmi SMAN 1 Gadingrejo, 13 November 2010.Pantun. Kata tersebut pastinya sudah tidak asing kita dengar. Susunan huruf bersajak nan berima itu merupakan salah satu karya sastra lama selain puisi, gurindam, dan karya sastra lama lainnya. Berbalas pantun mungkin memang sudah jarang dilakukan. Kebanyakan kita temui dalam pelajaran Bahasa Indonesia dan pada saat menyentuh bahasan tentang sastra. Namun, kegiatan berbalas pantun itu ternyata masih di lakukan oleh ulun Lampung. Pantun lampung antara lain: stimbalan/alasbas, kembang kacang, pal, ugan limo, sateu kruis, mul, hawayan, karuccung pandan, sagata, dan sebagainya.
Budaya berbalas pantun, sering kali di gunakan oleh ulun lampung. Dalam upacara adat misalnya, seorang petakun atau pengantar sambutan memulai suatu acara musyawarah (biasa di sebut merwatin) dengan pantun. Budaya tersebut juga dapat di temui dalam suatu acara pernikahan. Biasanya, kedua mempelai mendapat petuah melalui untaian sajak dari pantun tersebut. Bahkan, mulei meghanai pun menggunakan pantun sebagai sarana ekspresi perasaan mereka.
Suasana saat siswa-siswi SMAN Gadingrejo Shooting di TVRI Lampung
Dalam rangka melestarikan Budaya Lampung, TVRI Lampung mengadakan acara Berbalas Pantun Lampung. Acara yang di isi oleh para siswa-siswi sekolah di Lampung ini tayang dilayar kaca setiap hari Senin, pukul 18.00 – 19.00 di stasiun TVRI Lampung. Acara tesebut diselenggarakan untuk melestarikan Budaya Lampung, dan juga para muda-mudi Lampung tidak lupa akan budaya Lampung. Karena sekarang ini muda-mudi lampung sudah jarang membudayakan berbalas pantun ini.
Untuk mendukung acara yang di selenggarakan oleh TVRI Lampung guna melestarikan Budaya Lampung, SMAN 1 Gadingrejo ikut mengisi acara Berbalas Pantun Lampung tersebut. Acara Berbalas Pantun Lampung yang di isi oleh siswa-siswi SMAN 1 Gadingrejo akan tayang di layar kaca stasiun TVRI Lampung pada tanggal 15 dan 22 Nopember 2010, pukul 18.00 – 19.00.
Suasana saat siswa-siswi SMAN Gadingrejo Shooting di TVRI Lampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar