Senin, 23 Juni 2008

Kompos, Solusi Tanah, dan Budi Daya Tanaman

Indonesia sempat mengalami surplus pangan di era pemerintahan Presiden Suharto. Hasil pertanian khususnya padi sangat melimpah. Negara kita bahkan bisa mengekspor beras ke luar negeri. Akan tetapi, apa yang terjadi saat ini? Beras menjadi barang yang nyaris langka, harganya melonjak tinggi, sehingga banyak masyarakat berpenghasilan kecil tak mampu membeli beras yang kualitasnya baik. Bahkan beras yang kualitasnya buruk pun masih tergolong mahal.

Ketika dilakukan penelusuran, hasilnya ternyata sungguh mengejutkan. Penyebab turunnya produksi pertanian, khususnya padi, ternyata tidak terlepas dari proses penanaman yang dilakukan petani di masa repelita awal tersebut. Sejak para petani mengenal pupuk kimia, secara nyata produksi pertanian memang meningkat pesat. Akan tetapi, tanpa sadar sisa-sisa kimiawi pupuk yang tidak terserap oleh tanaman terus tersimpan dan menumpuk di dalam tanah. Akibatnya, tingkat kesuburan tanah terus menurun. Semakin hari, dengan semakin intensifnya para petani mempergunakan pupuk kimia, tanah pun semakin tidak subur dan sebanyak apapun pupuk kimia diberikan pada tanaman, hasilnya tidak lagi menggembirakan sebagaimana pada awalnya.

Upaya Menyuburkan Tanah
Supaya tanah subur kembali, dibutuhkan unsur organik yaitu humus. Sayangnya, pembentukan humus ternyata tidaklah sebentar. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membentuk humus di dalam tanah secara alami. Meskipun demikian, manusia bisa menciptakan unsur pengganti humus dalam waktu relatif cepat yaitu dengan menggunakan kompos.

Kompos bisa dibuat dari sisa-sisa makanan, baik dari tumbuhan maupun hewan. Jika dicampurkan dengan tanah, maka kesuburan tanah akan meningkat kembali. Kelebihan kompos dibandingkan humus adalah waktu pembuatannya yang lebih pendek, yaitu sekitar 60 – 90 hari.

Sampah Organik sebagai Bahan Pembuat Kompos
Menurut data, sekitar 70-80% sampah di kota-kota di Indonesia berasal dari bahan organik (sisa tumbuhan dan hewan). Adapun sisanya adalah sampah anorganik (seperti plastik, kaleng, logam, dan sebagainya). Hal itu menunjukkan bahwa potensi sampah kota untuk dijadikan kompos sangatlah besar, asalkan semua pihak mau mendukungnya.

Potensi Ekonomi Kompos
a. Kompos dan Trend Penjualan Tanaman Hias
Saat ini minat masyarakat terhadap tanaman hias meningkat pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bisa jadi, hal itu dilandasi oleh kesadaran dan keinginan untuk memperindah pekarangan rumah dan juga menambah ruang hijau untuk memasok oksigen di sekeliling rumah. Harganya pun sangat bervariasi dan sangat menakjubkan. Untuk jenis tanaman tertentu, harganya bahkan bisa mencapai jutaan rupiah.

Kecenderungan terhadap budi daya tanaman hias tersebut sebenarnya merupakan peluang untuk memasarkan kompos. Kualitas tanah yang kurang subur di komplek-komplek perumahan bisa di atasi dengan adanya penambahan kompos.

b. Kompos dan Pengenalan Tanaman Obat
Kalau saat ini minat terhadap tanaman hias sedang tinggi, maka kita bisa menciptakan trend baru selain jenis tanaman tersebut. Salah satunya adalah tanaman obat.

Harga obat semakin mahal dan kesadaran terhadap pengaruh negatif obat kimia juga semakin tinggi. Mengingat hal tersebut, maka pengenalan tentang obat alternatif dari bahan alami menjadi penting. Hal itu bisa dimulai dengan membudidayakan dan menyebarluaskan tanaman obat-obatan itu sendiri. Masih banyak orang yang tidak mengenal jenis-jenis tumbuhan obat, terlebih bentuk fisik tumbuhannya. Hal itu adalah peluang baru di bidang agrobisnis. Selain tanaman hias, apa salahnya jika para pecinta tanaman juga menanam dan menjual tanaman obat supaya jenis tanaman ini juga menjadi terkenal dan diminati masyarakat.

Kehadiran produksi kompos sangatlah membantu pembudidayaan tanaman obat. Lagi-lagi, peluang untuk pemasaran kompos terbuka lebar dan semakin luas.

Lantas, langkah kecil apa yang sudah kita lakukan untuk membuat tanah kita kembali sehat dan subur?

Referensi
JUDUL BUKU: KOMPOS
PENULIS: DIPO YUWONO
PENERBIT: PENEBAR SWADAYA
TAHUN: 2006

Try Out IPA for UAN SD 2008 (Elementary School)

Based on work of LPP IPM on Magetan, with their kindness share test sheet of IPA (ilmu pengetahuan alam) for Elementary School (SD).This test is very good for SD student (siswa SD) so they can learn more, and more ready to doing UAN test.IPA (ilmu pengetahuan alam) or Science major for elementary School is the basic science education, student can learn about photosynthesis, milky way galaxy, Sun

TRY OUT UASBN 2008 CLASS 6 SD (Elementary School)

below is is Try Out, prediction test for UAN,UASBN elementary school in Indonesia, first test sheet is mathematics major, at this test sheet you will learn about :1. basic calculation2. story calculation problem3. time calculation problem4. prime number5. cubic, and geometry6. statistic graph 7. 2D and 3D geometryDownload tryout UAN SD class 6th(silahkan clik untuk mendownload Try Out UAN SD)

Kamis, 12 Juni 2008

Complete UAN test 2005 for SMA, SMK

Complete UAN test for year 2005, both SMA (senior high School) and SMP (junior high school), the list UAN test below are all major include for SMK, and SMA Special Language School (SMA Jurusan Bahasa), All file store at puspendik.com server (the official National education department server for UAN test in Indonesia), and file format is pdf. please make sure yoour computer have installed pdf