Jumat, 27 Maret 2009

mathematics prediction for UASBN -SD 2009

below as we promise we like to give some prediction for elementary school (Ujian Nasional UASBN - SD), for 2009, this prediction include answer and how to solve the mathematics problems, consist of 20 number from 40 number that we want to publish. download it by clicking link belowPrediction Ujian Nasional SD (UASBN 2009) Mathematicsfile type is pdf, so make sure your computer was installed by

Kamis, 26 Maret 2009

TUKERAN LINK YUCK.....

Silahkan Tambahkan Sendiri Link Text para sobat dengan cara menulis nama dan alamat URL site ke dalam kolom yang tersedia, untuk masuk ke halaman tersebut, silahkan klik banner di bawah ini. Trims.


KLICK BANNER INI




Silahkan Tambahkan Sendiri Link Banner para sobat dengan cara menulis alamat URL site dan alamat URL banner ke dalam kolom di bawah ini. Trims.




Kamis, 19 Maret 2009

Radang Gusi dan Tanaman Obat

Tiba-tiba gusi saya bengkak dua hari yang lalu. Rasanya sakitnya menyebar ke kepala dan leher. Sungguh penyakit yang tak diundang ini membuat saya tak bisa beraktivitas seharian kemarin. Rencana pergi ke Bandung juga batal gara-gara sakit kepala yang luar biasa. Sudah bertekad untuk menahan diri dari meminum obat kimia, saya pun buka referensi tentang obat radang gusi dari bukunya Prof. Hembing.

Selalu, meski saya sudah berkali-kali merasakan efektivitas obat herbal, rasa tak yakin terkadang muncul juga. Tapi saya paksakan saja mengikuti salah satu resep yang bahan-bahannya tersedia di pekarangan.

Obat Luar (Obat Kumur)
10 Lembar daun sirih direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Campurkan 1/2 sendok garam lalu berkumur-kumur dengan larutan tersebut sekurang-kurangnya 5 kali sehari.

Obat Dalam (Obat yang Diminum)
2 buah empu kunyit (bagian kunyit yang bentuknya bulat) yang diiris tipis dan segenggam sambiloto segar direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Campurkan satu sendok madu untuk setengah gelas ramuan lalu minum.

Setelah beberapa kali berkumur dengan larutan sirih dan garam, saya merasakan benjolan di gusi saya mengeluarkan cairan. Saat saya periksa dengan kapas, ada darah bercampur nanah memenuhi kapas. Saya pun membersihkannya dengan kembali berkumur-kumur sampai bersih. Dan setelah meminum ramuan sambiloto - kunyit, saya tidur untuk menawarkan rasa sakit kepala yang belum juga hilang.

Ajaibnya, selang 20 menit kemudian, saat saya bangun, saya merasa migrain saya hilang. Rasa di kepala menjadi normal kembali. Subhanallah! Saya sungguh semakin memuji kebesaran Allah. Tumbuhan hasil ciptaan-Nya memang mampu menjadi penyembuh penyakit. Asalkan manusia percaya dan mau sedikit bersusah payah untuk meramunya, obat-obatan bisa didapat dengan mudah, aman, dan murah.

Semoga bermanfaat!

Complete Prediction Ujian Nasional English Language for SMP 2009 (1-50)

after waiting about 1 week, at this post you can download complete prediction test for English language for junior high school, not like previous post, now this document consist of 50 number of soal and answer (pembahasan). if you download the prediction english language in this post, you don't need to download other english language prediction before this post.DOWNLOAD PREDIKSI UN BAHASA INGRIS

Rabu, 18 Maret 2009

prediction and answer (pembahasan) soal UN SMP 2009 English No 1-30

as our promise the previous post contains prediction number 1-15, now we has uploaded new file prediction continuing previous post no 1-15, this document contains soal or test no 1-30, so if you download this prediction you don't need to download previous document in previous post.DOWNLOAD PREDICTION ENGLISH TEST UJIAN NASIONAL SMP/MTS 2009 NO 1-30 (V2)some sample test below are expressions to

Senin, 16 Maret 2009

prediction and answer (pembahasan) soal Ujian Nasional SMP 2009 Bahasa Ingris

below as the request is prediction for Ujian Nasional 2009 V.1 it means only 15 number of soal, we will upload number 16-30 next day, we hope all number until 60 can be upload on this week, just stay in this websitedownload those prediction by click link belowPrediksi and Pembahasan Bahasa Ingris Soal Ujian Nasional 2009 SMPprediction no 1-15 you can practice about:greeting,main paragraf test,

Sabtu, 14 Maret 2009

Prediction and Example + Anwer (pembahasan) test Soal Ujian Nasional 2009 for SMP/MTs IPA (physics & Biology)

UN or Ujian Nasional for SMP will held in April, is about one months again, it's soo close right? don't worry we will try to help you prepare it, by whats? by latihan soal or prediction test of course, by doing more soal or test your brain, knowledge will improve so you can take those Ujian Nasional easy.OK, below link is Prediction test and practice test for science program in Junior High School

Jumat, 13 Maret 2009

Prediksi for Soal Ujian Nasional SMP 2009: Bahasa Indonesia

as the request to us, now we provide last Prediksi for Ujian Nasional SMP/MTs with Bahasa Indonesia major, at this prediction we has made 7 sheet of soal with 30 number, we made this prediction by reading 9 Bahasa Indonesia book first begin from class 9. until class 9, silahkan download pada link berikut

Please Download at below link
Latihan dan Prediksi Soal Ujian Nasional 2009 untuk SMP/MTs

Kamis, 12 Maret 2009

Complete Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional 2009

Kisi-kisi soal Ujian Nasional was published by National Educational Department in January, and now just about 1 month again student in Indonesia (senior and junior high school will begin the national Exam, link download below is kisi-kisi Ujian Nasional, complete for SD, SMP and SMA, and for all subject, include Mathematics, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Jerman, Jepang, Akuntansi and all

Prediksi for Soal Ujian Nasional SMA IPA & IPS : Bahasa Indonesia

based on Kisi-Kisi Ujian Nasional in Indonesia for senior high school by National Education Department Republic of Indonesia, IPA, IPS and Relegion Major Program have same kisi-kisi Ujian Nasional for Bahasa Indonesia.if you want to download kisi-kisi Ujian Nasional SMA 2009 you can download here by clicking link below Kisi- kisi Ujian Nasional SMAbased on Kisi-Kisi Ujian Nasional our team was

Rabu, 11 Maret 2009

Prediksi for Soal Ujian Nasional SMA : Matematika

Ujian Nasional will held 20-24 April 2009, only still one month again those big event for almost student in Indonesia will begin, and the first Ujian is for Senior High School in 20 until 24 April 2009.for that reason, below is we provide some soal for practice matematika, altough this practice only provide 60 % kind of test from kisi-kisi matematika base on government regulation, we hope this

Mengapa Kita Sekolah?

Bersekolah menyisakan kenangan buat kita semua yang pernah mangalaminya. Setidaknya, itulah salah satu sisi kehidupan yang kita singgahi hingga usia sekarang ini. Ada yang menyenangkan, ada pula yang menyedihkan, bikin sebel, dan tak sedikit bagian-bagian yang kita jalani di sekolah mempengaruhi pola berpikir kita hari ini. Tapi, pernahkah muncul pertanyaan: Mengapa kita bersekolah, dan apa yang kita nikmati dari sekolah?

Hari ini saya menyempatkan diri untuk mensurvey satu sekolah Islam di kawasan Jatinangor. Setidaknya, di usia si sulung yang sudah mencapai 6,5 tahun, saya berharap sudah punya keputusan yang jelas, apakah ia akan homeschooling saja ataukah diperkenalkan dunia sekolah formal.

Saya tidak bisa bilang bahwa pendidikan anak diwakili oleh istilah sekolah, baik sekolah rumah ataupun sekolah formal. Menurut saya, pendidikan mencakup keseluruhan proses hidup seorang manusia, baik di rumah maupun di lingkungan luar rumahnya. Seandainya pun seorang anak bersekolah formal, maka itu hanyalah bagian dari dunia di luar rumahnya, tak beda dengan kursus atau apapun kegiatan yang bisa menambah pengetahuan dan skill.

Oleh karena itulah, saya berencana mensurvey beberapa sekolah, yang sekiranya ada yang cocok untuk anak saya berkiprah, berkegiatan, dan menambah skill-nya, saya pun tak keberatan menanggalkan status homeschooler buat anak saya. Tak dapat dipungkiri, ada sesuatu yang tidak dapat tumbuh maksimal dalam diri anak saya jika saya memaksanakan diri menjalankan homeschooling, sementara dia ingin tumbuh bersama sekelompok teman atau lingkungan yang mengeksplorasi pertemanan.

Bagaimana dengan homeschooling?
Tak ada model pembelajaran yang sempurna tanpa kelemahan. Homeschooling, dalam definisi originalnya (yang tidak dilembagakan, tidak dikomersilkan) sesungguhnya memiliki banyak kelebihan dari sisi subjektif anak. Artinya, dengan homeschooling anak-anak bisa diarahkan pada hal-hal yang benar-benar ia sukai, orang tua bisa memilihkan materi ajar yang cocok, dan anak-anak juga sekaligus bisa didorong untuk menyukai banyak hal tanpa batasan kurikulum sebagaimana sekolah formal.

Banyak keluarga mampu menyiasati kurangnya intensitas bergaul dengan teman sebaya dengan memasukkannya ke lembaga kursus atau mengadakan acara bersama dengan keluarga homeschooling yang lain.

Nah! Buat saya sekarang, homeschooling ataukah sekolah formal bukanlah kata terakhir untuk merepresentasikan pendidikan anak-anak kami. Di mana pun, dengan cara apapun, andai tujuan kita melakukannya murni untuk kebaikan anak-anak kita, pendidikan dengan model apapun hanyalah sebuah alat untuk membuat mereka berkualitas sebagai manusia.

Semoga.

Senin, 09 Maret 2009

Menemukan Jamur

Alhamdulillah saya sudah sehat setelah seminggu kemarin terserang sakit lambung yang parah. Jadi, hari ini ke kebun lagi... Dan ternyata kami mendapatkan surprise lho. Kami menemukan jamur di dekat pagar bambu, berhadapan dengan pohon pepaya. Besarnya lumayan. Cukup untuk dua porsi kalau dijadikan sup.

Sebenarnya ini bukan kali yang pertama kami menemukan jamur di pekarangan rumah. Pada awal musim penghujan yang lalu, saat angin sedang kencang-kencangnya, kami menemukan jamur berdiameter lebih besar tumbuh di samping rumah. Seingat saya, dulu sewaktu jadi pemburu jamur di kampung, jamur jenis itu memang bisa dimakan. Tapi khawatir ingatan saya salah, saya pun menguburnya. Namun selang beberapa hari kemudian, seorang kakek penyabit rumput lagi-lagi menemukan jamur yang sama di rerumputan. Ia memberikan jamur itu pada saya, dan menyuruh saya memasaknya.

Waktu saya tanya si kakek, apakah jamur itu beracun atau tidak, dengan pasti dia bilang bahwa jamur itu enak untuk dimakan. Hmmm... Kebetulan kakeknya anak-anak mau datang, dimasak sajalah jamur itu, dan hasilnya memang tidak keracunan.

Orang Sunda menyebut jenis jamur yang kami temukan itu dengan sebutan Supa (Jamur) Suung. Permukaannya licin berwarna putih kecoklatan. Diameter 'payung'-nya beragam tergantung kesuburan tanah nampaknya. Dulu saya biasa menemukan jamur itu di antara anakan pohon pisang.

Satu hal yang saya herankan, anak-anak suka makan jamur itu, padahal sebelumnya paling nggak suka makan jamur walau dimasak dengan cara apapun. Mungkin karena hidup di alam dan diberi makan secara alami, jamur liar memang lebih komplit nutrisinya ya... Entahlah.

Kamis, 05 Maret 2009

ANALISA VEGETASI METODE KUARTER

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mendiskripsikan suatu vegetasi haruslah dimulai dari suatu titik pandang bahwa vegetasi merupakan suatu pengelompokan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup bersama dalam suatu terutama yang mungkin dikarakterisasi baik oleh spesies sebagai komponenya. Maupu oleh kombinasi dan struktur sifat-sifatnya yang mengkarakterisasi gamberan vegetasi secara umum atau fungsionl. Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis dan juga sintesis sehingga akan memebantu dan mendiskripsikan suatu vegetasi sesuai dengan kemajuan dalam bidang-bidang pengetahuan lain.dalam waktu ini akan dipergunakan metode intersepsi titik untuk menemai suatu vegetasi.

2 Tujuan

Untuk menganalisis vegetasi dengan parameter kerapatan, dominasi, dan frekkuensi jenis tumbuhan menggunakan metode kwarter (metode tanpa plot)

II DASAR TEORI

Analisa vegetasi dengan metode kuarter merupakan analisa vegetasi yang

mana dalam pelaksanaannya tidak menggunakan plot atau area sebagai alat bantu. Akan tetapi cuplikan yang digunakan hanya berupa titik sehingga sering juga metode tanpa plot. Hal ini karena pada metode ini tidak menggambarkan luas area tertentu, sama halnya dengan metode kuadrat yaitu dalam memperoleh nilai penting harus terlebih dahulu dihitung kerapatan, dominasi, dan frekuensinnya. Metode ini sering dipakai untuk vegetasi berbentuk hutan atau vegetasi kompleks lainnya.

Komunitas adalah sejumlah mahluk hidup dari berbagai macam jenis yang hidup bersama pada suatu daerah. Suatu komonitas terdiri dari banyaknya jenis dengan berbagai macam populasi dan interaksi satu dengan yang lain. komposisi suatu komonitas ditentukan dengan tumbuhan dan hewan yang kebetulan mampu hidup di tempat tersebut. Anggota komonitas ini tergantung pada penyesuaian diri setiap individu terhadap faktor-faktor fisik dan biologis yang ada ditempat tersebut. Ada dua konsep yang ditentukan dalam mengamati pete komonitas yaitu gradasi komonitas( populasi) dan gradiasi lingkungan yaitu menyangkut jumlah factor lingkungantambak secara bersama-sama. (Soedjiran,1989). Pada metode ini tumbuhan yang dianalisa bisa berupa empat tumbuhan yang paling dekat dengan titik pengamatan yang masing-masing tumbuhan berada pada empat sektor daerah dengan titik tadi sebagai pusat.

III PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan

ü Tali raffia

ü Meteran

ü Penggaris

3.2 Cara Kerja

  • Menentukan lokasi pengamatan
  • Menentukan titik pusat dengan memperhatikan spesies pohon yand dilihat berbeda
  • Menghitung jarak antara titik pusat dengan tumbuhan A,B,…….
  • Menghitung jarak antara masing-masing pohon
  • Menentukan keliling dari masing-masing pohon

Data Pengamatan

Tabel Tinggi Pohon (cm)

Titik Pusat

Kuadaran

I

II

III

IV

A-B

3,5

A-C

3,20

A-D

-

A-E

3

Tabel Jarak Pohon dengan Titik Pusat (m)

Titik Pusat

Kuadaran

I

II

III

IV

B-C

6,20

C-D

7,5

D-A

3,5

E-A

-

IV. Pembahasan

Pada percobaan kali ini kita mengambil tempat dicoban rondo, pada suatu lokasi, dengan metode kwarter dapat dianalisa suatu vegetasi dengan parameter tentang kerapatan, dominasi dan frekuensi adapun dengan metode ini yang ditemukan adalah tumbuh-tumbuhan sebagai berikut: Pada metode kuarter ini ada beberapa pohon yang ditemukan lebih dari satu kuadran atau juga pada titik pusat, karena pada metode ini merupakan tumbuhan yang terdekat dengan titik pusatlah yang dicuplik datanya.

Pada praktikum ini digunakan lima titik pusat yang jaraknya agak berjauhan. Setelah dihitung antara kerapatan absolute, kerapatan relatif, dominasi absolut,

frekuensi absolut serta frekuensi relatif dapat diketahui bahwa nilai penting

dari jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan yang terbesar adalah nilai penting

pada tumbuhan eukaliptus dan terendah pada tumbuhan cemara. Hal ini dapat

menunjukkan bahwa eukaliptus dapat berkembang dengan baik dan tumbuh dengan

baik, pada lingkungan ini dan hal ini juga dapat dijadikan patokan dalam

penentuan nama vegetasi.

Dengan demikian bahwa dengan metode kwarter ini dapat diketahui bahwa eukaliptus

merupakan tumbuhan yang dominan dan memiliki nilai penting tertinggi sehingga

dapat dijadikan tolak ukur dalam pemberian nama suatu vegetasi.

Kesimpulan

1. Alat

dan bahan yang digunakan dalam metode ini adalah meteran, tali rafia dan pasak

2. Analisa

vegetasi dengan metode kuarter merupakan analisa vegetasi yang mana dalam

pelaksanaannya tidak menggunakan plot atau area sebagai alat bantu.

3. Komunitas

adalah sejumlah mahluk hidup dari berbagai macam jenis yang hidup bersama pada suatu daerah. Suatu komonitas terdiri dari banyaknya jenis dengan berbagai

macam populasi dan interaksi satu dengan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

· Enden,1990, Ekologi Tumbuhan IPB Press.Bogor

· Sastroutomo,1990 Ekologi Gulma Gramedia. Jakarta

· Soediharjo,1992 Ekologi Tanaman Rajawali Press. Jakarta

· Soejiran,1989Ekologi Umum Universitas Gajah Mada Press. Yogjakarta

METODE KUADRAT DAN METODE GARIS

1.1 Latar Belakang

Ilmu vegetasi sudah di mulai hampir tiga abad yang lalu, mula- mula kegiatan utama dilakukan lebih di arahkan pada deskripsi dari bentang alam dan vegetasinya.

Kemudian pada abab ke XX usaha-usaha di arahkan untuk menyederhanakan deskripsi

dan vegetasi dengan tujuan untuk meningkatkan keakuratan dan untuk mendapatkan

standar dasar dalam evolusi secara kuantitatif.

Vegetasi sebagai salah satu komponen dari ekosistem yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi fakta lingkungan yang mudah di ukur dan nyata. Dalam mendeskripsikan vegetasi harus di mulai dari suatu titik padang bahwa vegetasi merupakan suatu pengelompokkan dari suatu tumbuhan yang hidup di suatu hidup tertentu yang mungkin di karakterisasi baik oleh spesies sebagai komponennya

maupun oleh kombinasi dan struktur serta fungsi sifat-sifatnya yang mengkarakterisasi gambaran vegetasi secara umum.

1.3 Rumusan Masalah

  • Bagaimana bentuk cuplikan dari vegetasi di Coban Rondo?
  • Bagaumana kerimbunan,kerpatan dan frekuensi tanam secara umum di Coban Rondo?

1.3.Tujuan

Untuk mengetahui bentuk cuplikan dan sistem analisis vegetasi dengan menggunakan metode kuadrat dan metode garis.

  • Dapat menggunakan variabel kerimbunan, kerapatan, dan frekuensi dengan cara yang berbeda dengan metode kuadrat dan metode garis.

II DASAR TEORI

2.1. Metode Kuadrat

Bentuk Cuplikan

Bentuk sampel dapat berupa segi empat atau lingkaran dengan luas tertentu. Hal ini tergantung pada bentuk vegetasi. Berdasarkan metode pantauan luas minimum akan dapat di tentukan luas kuadrat yang di perlukan untuk setiap bentuk vegetasi tadi. Untuk setiap plot yang di sebarkan di lakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan dan frekuensi. Variabel kerimbunan dan kerapatan di tentukan berdasarkan luas kerapatan. Dari spesies yang di temukan dari sejumlah kuadrat yang di buat (Rahardjanto, 2001).

Sistim analisis

1. kerapatan, ditentukan berdasarkan jumlah individu suatu populasi jenis tumbuhan didalam area cuplikan. Pada beberapa keadaan kesulitan dalam melakukan batasan individu tumbuhan, kerapatan dapat ditentukan dengan cara pengelompokan berdasarkan kreteria tertentu.

2. Kerimbunan, ditentukan berdasarkan penutupan oleh populasi jenis tumbuhan. Apabila dalam menentukan kerapatan di jabarkan dalam bentuk kelas kerapatan, maka untuk perimbunannyapun lebih baik di gunakan kelas keribunan.

3. Frekuensi, di tentukan berdasarkan kerapatan dari jenis tumbuhan di jumpai dlam sejumlah area cuplikan (n) di bandingkan dengan seluruh atau total area cuplikan yang dibuat (N) biasa dalam persen (%).

2.2 Metode Garis

Selain metode kuadran kita juga bisa menggunakan metode garis untuk menganalisis vegetasi. Panjang sample berupa garis, untuk vegetasi hutan dapat lebih dari 50 meter, semak belukar sepanjang minimal 1 meter cuplikan berupa garis, untuk vegetasi sangat di pengaruhi oleh kekompleksitasan dari hutan tersebut.

III METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Metode Garis

  • Tali raffia - Pasak ukuran 50cm 12 buah
  • Meteran

3.1.2 Metode Kuadrat

  • Tali raffia - Pasak ukuran 50 cm 12 buah
  • Meteran - Alat tulis

3.2 Cara Kerja

3.2.1 Metode Garis

  • Membuat garis sepanjang 10 m sebanyak 5 garis
  • Membagi masing-masing garis sebanyak 5 segmen dengan ukuran segmen 2 meter.
  • Mencatat dan menghitung semua jenis tumbuhan yang tersentuh dan berada di bawah garis
  • Menentukan persentase kanopi masing-masing jenis tumbuhan
  • Menghitung harga relatif dari tiap segmen
  • Menentukan nilai penting denganmenggunanan angka perhitungan relatif.
  • Menyusun jenis-jenis tumbuhan berdasarkan nilai penting yang terkecil.
  • Memberi nama bentuk vegetasi berdasarkan 2 jenis tumbuhan dengan harga nilai penting terbesar.
  • Rumus

Kabs =

Dabs =

Fabs =

Perhitumgan Krelatif =

Perhitungan Drelatif =

Perhitungan Frelatif =

NP tiap jenis suatu tumbuhan = Krelatif + Drelatif + Frelatif

3.2.2 Metode Kuadrat

  • Membuat plot dengan ukuran 5 x 5 m secara acak sebanyak 5 plot
  • Setiap plot di lakukan analisis vegetasi berdasarkan variabel-variabel kerapatan
  • Menganalisa vegetasi di seluruh kuadrat dan melakukan perhitungan untuk mencari harga relatifnya dari setiap jenis tumbuhan
  • Melanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari setiap jenis atau spesies tumbuhan.
  • Menyusun dalam satu tabel jenis tumbuhan berdasarkan harga nilai penting dari harga terbesar sampai terkecil.
  • Memberi nama vegetasi berdasarkan dua jenis atau spesies dengan harga nilai penting terbesar.
  • Rumus Perhitungan
  • Kbs =
  • Dbas =
  • Fabs =
  • Perhitungan Krelatif =
  • Perhitunan Drelatif =
  • Perhitungan Frelatif =
  • NP tiap jenis tumbuhan = Krelatif + Drelatif + Frelatif

IV DATA PENGAMATAN

Tabel.I pengamatan metode Kuadrat

No

Spesies

Plot 1

Plot 2

Plot 3

Plot 4

Plot5

Total

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

1

Rumput teki

9

36

12

48

41

164

10

40

9

36

81

324

2

Tnm klencir

50

200

60

240

55

220

40

160

45

180

250

1000

3

Ilalang

30

120

40

160

7

28

20

80

15

60

112

448

4

Urang aring

22

88

4

16

11

44

11

44

13

52

61

244

5

P. Elephanus

19

76

70

280

9

36

43

172

54

216

195

975

Tabel.I.I NP ( Nilai Penting)

No

Jenis Tumbuhan

NP%

1

Rumput teki

9,606

2

Tanaman klencir

29,649

3

Ilalang

13,282

4

Urang aring

7,234

5

Pseudo elephanus

23,126

Tabel.II Pengamatan Metode Garis

Garis ke-1

No

Spesies

Segmen I

Segmen II

Segmen III

Segmen IV

Segmen IV

Total

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

1

Rumput teki

2

12

5

30

3

18

1

6

2

12

13

78

2

Klencir

9

36

3

12

5

20

2

8

3

12

22

88

Garis ke-2

No

Spesies

Segmen I

Segmen II

Segmen III

Segmen IV

Segmen IV

Total

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

1

Rumput teki

20

60

3

18

5

30

8

48

2

12

38

168

2

Klencir

10

40

2

8

4

16

2

8

3

12

21

89

Garis ke-3

No

Spesies

Segmen I

Segmen II

Segmen III

Segmen IV

Segmen IV

Total

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

1

Rumput teki

15

60

5

30

3

18

1

6

4

24

28

138

2

Klencir

7

28

6

24

2

8

-

-

3

12

16

72

Garis ke-4

No

Spesies

Segmen I

Segmen II

Segmen III

Segmen IV

Segmen IV

Total

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Rumput teki

20

120

1

6

8

48

3

18

10

60

42

252

Klencir

7

28

3

12

5

20

2

8

2

8

19

98

Garis ke-5

No

Spesies

Segmen I

Segmen II

Segmen III

Segmen IV

Segmen IV

Total

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Rumput teki

21

126

7

42

3

18

5

30

6

36

42

252

Klencir

8

32

5

20

2

8

2

8

3

12

20

80

Tabel NP (Nilai Penting)

No

Jenis Tumbuhan

NP%

1

Rumput teki

0,0026

2

Klencir

0,00236

V. PEMBAHASAN

Dengan menggunkan metode garis kita dapat mengunakan data yang didapat sebagai perbandingan dengan data yang didapat dengan menggunakan metode kuadrat. Dari data yang di dapat

VI. KESIMPULAN

VII. DAFTAR PUSTAKA

  • Anwar, 1995, Biologi Lingkungan. Ganexa exact. Bandung.
  • Guritno, 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Rajawali Press. Jakarta
  • Harun, 1993. Ekologi Tumbuhan. Bina Pustaka. Jakarta.
  • Rahardjanto Abdul Kadir,2005. Buku Petunjuk Pratikum Ekologi Tumbuhan. UMM Press. Malang

1.1 Latar Belakang

Ilmu vegetasi sudah di mulai hampir tiga abad yang lalu, mula- mula kegiatan utama dilakukan lebih di arahkan pada deskripsi dari bentang alam dan vegetasinya.

Kemudian pada abab ke XX usaha-usaha di arahkan untuk menyederhanakan deskripsi

dan vegetasi dengan tujuan untuk meningkatkan keakuratan dan untuk mendapatkan

standar dasar dalam evolusi secara kuantitatif.

Vegetasi sebagai salah satu komponen dari ekosistem yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi fakta lingkungan yang mudah di ukur dan nyata. Dalam mendeskripsikan vegetasi harus di mulai dari suatu titik padang bahwa vegetasi merupakan suatu pengelompokkan dari suatu tumbuhan yang hidup di suatu hidup tertentu yang mungkin di karakterisasi baik oleh spesies sebagai komponennya

maupun oleh kombinasi dan struktur serta fungsi sifat-sifatnya yang mengkarakterisasi gambaran vegetasi secara umum.

1.3 Rumusan Masalah

  • Bagaimana bentuk cuplikan dari vegetasi di Coban Rondo?
  • Bagaumana kerimbunan,kerpatan dan frekuensi tanam secara umum di Coban Rondo?

1.3.Tujuan

Untuk mengetahui bentuk cuplikan dan sistem analisis vegetasi dengan menggunakan metode kuadrat dan metode garis.

  • Dapat menggunakan variabel kerimbunan, kerapatan, dan frekuensi dengan cara yang berbeda dengan metode kuadrat dan metode garis.

II DASAR TEORI

2.1. Metode Kuadrat

Bentuk Cuplikan

Bentuk sampel dapat berupa segi empat atau lingkaran dengan luas tertentu. Hal ini tergantung pada bentuk vegetasi. Berdasarkan metode pantauan luas minimum akan dapat di tentukan luas kuadrat yang di perlukan untuk setiap bentuk vegetasi tadi. Untuk setiap plot yang di sebarkan di lakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan dan frekuensi. Variabel kerimbunan dan kerapatan di tentukan berdasarkan luas kerapatan. Dari spesies yang di temukan dari sejumlah kuadrat yang di buat (Rahardjanto, 2001).

Sistim analisis

1. kerapatan, ditentukan berdasarkan jumlah individu suatu populasi jenis tumbuhan didalam area cuplikan. Pada beberapa keadaan kesulitan dalam melakukan batasan individu tumbuhan, kerapatan dapat ditentukan dengan cara pengelompokan berdasarkan kreteria tertentu.

2. Kerimbunan, ditentukan berdasarkan penutupan oleh populasi jenis tumbuhan. Apabila dalam menentukan kerapatan di jabarkan dalam bentuk kelas kerapatan, maka untuk perimbunannyapun lebih baik di gunakan kelas keribunan.

3. Frekuensi, di tentukan berdasarkan kerapatan dari jenis tumbuhan di jumpai dlam sejumlah area cuplikan (n) di bandingkan dengan seluruh atau total area cuplikan yang dibuat (N) biasa dalam persen (%).

2.2 Metode Garis

Selain metode kuadran kita juga bisa menggunakan metode garis untuk menganalisis vegetasi. Panjang sample berupa garis, untuk vegetasi hutan dapat lebih dari 50 meter, semak belukar sepanjang minimal 1 meter cuplikan berupa garis, untuk vegetasi sangat di pengaruhi oleh kekompleksitasan dari hutan tersebut.

III METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Metode Garis

  • Tali raffia - Pasak ukuran 50cm 12 buah
  • Meteran

3.1.2 Metode Kuadrat

  • Tali raffia - Pasak ukuran 50 cm 12 buah
  • Meteran - Alat tulis

3.2 Cara Kerja

3.2.1 Metode Garis

  • Membuat garis sepanjang 10 m sebanyak 5 garis
  • Membagi masing-masing garis sebanyak 5 segmen dengan ukuran segmen 2 meter.
  • Mencatat dan menghitung semua jenis tumbuhan yang tersentuh dan berada di bawah garis
  • Menentukan persentase kanopi masing-masing jenis tumbuhan
  • Menghitung harga relatif dari tiap segmen
  • Menentukan nilai penting denganmenggunanan angka perhitungan relatif.
  • Menyusun jenis-jenis tumbuhan berdasarkan nilai penting yang terkecil.
  • Memberi nama bentuk vegetasi berdasarkan 2 jenis tumbuhan dengan harga nilai penting terbesar.
  • Rumus

Kabs =

Dabs =

Fabs =

Perhitumgan Krelatif =

Perhitungan Drelatif =

Perhitungan Frelatif =

NP tiap jenis suatu tumbuhan = Krelatif + Drelatif + Frelatif

3.2.2 Metode Kuadrat

  • Membuat plot dengan ukuran 5 x 5 m secara acak sebanyak 5 plot
  • Setiap plot di lakukan analisis vegetasi berdasarkan variabel-variabel kerapatan
  • Menganalisa vegetasi di seluruh kuadrat dan melakukan perhitungan untuk mencari harga relatifnya dari setiap jenis tumbuhan
  • Melanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari setiap jenis atau spesies tumbuhan.
  • Menyusun dalam satu tabel jenis tumbuhan berdasarkan harga nilai penting dari harga terbesar sampai terkecil.
  • Memberi nama vegetasi berdasarkan dua jenis atau spesies dengan harga nilai penting terbesar.
  • Rumus Perhitungan
  • Kbs =
  • Dbas =
  • Fabs =
  • Perhitungan Krelatif =
  • Perhitunan Drelatif =
  • Perhitungan Frelatif =
  • NP tiap jenis tumbuhan = Krelatif + Drelatif + Frelatif

IV DATA PENGAMATAN

Tabel.I pengamatan metode Kuadrat

No

Spesies

Plot 1

Plot 2

Plot 3

Plot 4

Plot5

Total

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

1

Rumput teki

9

36

12

48

41

164

10

40

9

36

81

324

2

Tnm klencir

50

200

60

240

55

220

40

160

45

180

250

1000

3

Ilalang

30

120

40

160

7

28

20

80

15

60

112

448

4

Urang aring

22

88

4

16

11

44

11

44

13

52

61

244

5

P. Elephanus

19

76

70

280

9

36

43

172

54

216

195

975

Tabel.I.I NP ( Nilai Penting)

No

Jenis Tumbuhan

NP%

1

Rumput teki

9,606

2

Tanaman klencir

29,649

3

Ilalang

13,282

4

Urang aring

7,234

5

Pseudo elephanus

23,126

Tabel.II Pengamatan Metode Garis

Garis ke-1

No

Spesies

Segmen I

Segmen II

Segmen III

Segmen IV

Segmen IV

Total

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

1

Rumput teki

2

12

5

30

3

18

1

6

2

12

13

78

2

Klencir

9

36

3

12

5

20

2

8

3

12

22

88

Garis ke-2

No

Spesies

Segmen I

Segmen II

Segmen III

Segmen IV

Segmen IV

Total

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

1

Rumput teki

20

60

3

18

5

30

8

48

2

12

38

168

2

Klencir

10

40

2

8

4

16

2

8

3

12

21

89

Garis ke-3

No

Spesies

Segmen I

Segmen II

Segmen III

Segmen IV

Segmen IV

Total

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

1

Rumput teki

15

60

5

30

3

18

1

6

4

24

28

138

2

Klencir

7

28

6

24

2

8

-

-

3

12

16

72

Garis ke-4

No

Spesies

Segmen I

Segmen II

Segmen III

Segmen IV

Segmen IV

Total

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Rumput teki

20

120

1

6

8

48

3

18

10

60

42

252

Klencir

7

28

3

12

5

20

2

8

2

8

19

98

Garis ke-5

No

Spesies

Segmen I

Segmen II

Segmen III

Segmen IV

Segmen IV

Total

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Cov

Rumput teki

21

126

7

42

3

18

5

30

6

36

42

252

Klencir

8

32

5

20

2

8

2

8

3

12

20

80

Tabel NP (Nilai Penting)

No

Jenis Tumbuhan

NP%

1

Rumput teki

0,0026

2

Klencir

0,00236

V. PEMBAHASAN

Dengan menggunkan metode garis kita dapat mengunakan data yang didapat sebagai perbandingan dengan data yang didapat dengan menggunakan metode kuadrat. Dari data yang di dapat

VI. KESIMPULAN

VII. DAFTAR PUSTAKA

  • Anwar, 1995, Biologi Lingkungan. Ganexa exact. Bandung.
  • Guritno, 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Rajawali Press. Jakarta
  • Harun, 1993. Ekologi Tumbuhan. Bina Pustaka. Jakarta.
  • Rahardjanto Abdul Kadir,2005. Buku Petunjuk Pratikum Ekologi Tumbuhan. UMM Press. Malang