Selasa, 28 Desember 2010

Budaya Daerah bentuk Karakter Remaja

Pendidikan Radar Lampung : Selasa, 28 Desember 2010

BANDARLAMPUNG - Pemberian pelajaran tentang kebudayaan daerah dapat meningkatkan kearifan lokal yang bisa mendukung pembentukan karakter positif dalam diri remaja. Karenanya, menurut Staf Pelayanan Museum Ruwa Jurai, Lampung Budi Supriyanto, M.Hum., pengelola museum mengajak masyarakat terutama remaja serta anak-anak untuk menikmati koleksi benda-benda budaya dan bersejarah khas Lampung di museum itu.

Ia menuturkan, upaya tersebut selain sebagai bentuk pelestarian terhadap benda-benda bersejarah, juga untuk meningkatkan kearifan lokal sekaligus membentuk kecintaan generasi muda terhadap benda-benda warisan leluhur.

’’Kebudayaan dapat memperluas budi pekerti seseorang. Hal ini menjadi bahan renungan bahwa budaya membentuk kearifan lokal,’’ ujar Budi saat ditemui Radar Lampung di Museum Ruwa Jurai kemarin.

Menurutnya, budaya menjadi pilar jati diri dan mencerdaskan bangsa, serta sebagai wawasan nusantara. ’’Budaya sebagai komponen pembetuk kearifan lokal dapat mengatur kehidupan masyarakat, seperti hormat dengan orang yang lebih tua dan hidup dalam aturan yang sudah diatur dalam budaya daerahnya,’’ ungkap dia.

Ia menjelaskan, akses pendidikan masa lampau memang kecil dan tak mencakup semua kalangan. Namun, akar adat dan budaya masih sangat kuat sehingga pelajar tempo dulu cenderung memiliki kepribadian serta karakter yang santun dan arif, tetapi tetap cerdas.

Budi mengungkapkan, hilangnya kearifan lokal kini bukan disebabkan lenyapnya kecintaan terhadap budaya. ’’Bukan karena tidak mencintai budayanya, tapi remaja tidak mengenal budayanya sendiri. Orang tua juga jarang bercerita dengan budaya. Sekolah pun jarang menyinggung budaya daerah. Akibatnya, mereka terkontaminasi dengan budaya barat,’’ katanya.

Oleh karena itu, untuk membentuk kearifan lokal, ia mengatakan, perlu dilakukan pembinaan dan waawasan kepada pelajar dan masyarakat mengenai budaya daerah yang dimilikinya. ’’Meski hidup dalam modernisasi, tetap harus memegang kearifan lokal. Dan, itu didapat dari kebudayaan,’’ pungkas Budi. (ysn/c3/tru)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar