Senin, 27 Desember 2010

perpustakaan Sekolah Tersia-sia

Oleh : Deni Hamkamijaya

24-Des-2010
KabarIndonesia - Milyaran rupiah dana negara dikucurkan melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengadaan perpustakaan untuk 46 sekolah di SD negeri dan swasta di kota Cimahi terbuang sia-sia. Masing-masing sekolah mendapatkan kucuran dana Rp. 250 juta, untuk pengadaan buku saja mencapai Rp. 100 juta.

Dan untuk membangun ruang perpustakaannya sebesar Rp. 60 juta, namun 2 (dua) tahun setelah program itu dikucurkan, tepatnya tahun 2008. Ruang-ruang atau gedung-gedung perpustakaan itu banyak yang beralih fungsi ; ada yang menjadi ruang kelas dipakai kbm (kegiatan belajar dan mengajar), ada yang berubah fungsi menjadi ruang komputer, mushola, ruang kantor kepala sekolah.

Tentu saja buku-bukunya menjadi terpinggirkan, dan boleh jadi, rencana dan tujuan yang hendak dicapai, untuk peningkatan mutu menjadi tersia-sia atau tidak tercapai.
Dari 46 skolah yang mendapat kucuran dana untuk pembangunan perpustakaan sekolah pada tahun 2008, yang masih memfungsikannya sebagai perpustakaan bisa dihtiung dengan jari. Itupun tidak maksimal.

Padahal fasilitas serta sarana yang dibrikan pada program tersebut sangatlah "menggiurkan" bagi peningkatan mutu pendidikan, terutama untuk menggairahkan motivasi belajar di kalangan para siswa dan juga para guru. Betapa tidak, selain diberikan bantuan buku yang mencapai nilai ratusan juta *Rp. 100 juta), juga diberikan bantuan CD interaktif yang berisi mata pelajaran dari klas 1 - 6. Berbagai mata pelajaran dengan nilai uang mencapai Rp. 32 juta per sekolah.

Maka sungguh mengiriskan, ketika 2 (dua) tahun kemudian, prpustakaan-perpustakaan itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Atau disia-siakan. Milyaran rupiah terbuang sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar