Minggu, 26 Desember 2010

SISWI BERPRESTASI MERASA TAK DIHARGAI

Kompas com : Senin, 27 Desember 2010


GARUT, KOMPAS.com - Naryana (50), warga Kampung Cijeleren, Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku merasa dilecehkan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Menurutnya, instansi itu sama sekali tidak menghargai jerih payah anaknya, Anggi Faujiyah Azmi, siswa kelas 6 SD Negeri Mekarsari 1 Bayongbong yang telah mengharumkan nama Garut di tingkat nasional.

Ia mengatakan, Anggi Faujiyah Azmi berhasil menjadi juara pertama dan menyumbangkan medali emas untuk Kabupaten Garut pada ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun 2010 tingkat Provinsi Jawa Barat untuk tingkat SD.

Selain itu, pada ajang O2SN tingkat nasional, Anggi juga berhasil menyumbangkan medali perunggu pada cabang tenis meja.

Ironisnya, kata dia, nama Anggi tidak terdaftar dalam deretan nama 100 siswa berprestasi di Kabupaten Garut yang memperoleh penghargaan dan bonus dari Pemkab Garut.

"Sebagai orangtua, kami benar-benar kecewa atas sikap Disdik yang sama sekali tidak menghargai jerih payah anak kami untuk Garut," kata Naryana saat ditemui di rumahnya, Minggu (26/12/2010).

Menurutnya, jika dibandingkan siswa lainnya yang masuk daftar 100 siswa berprestasi di Garut, anaknya dapat dikatakan salah satu siswa yang meraih prestasi di tingkat nasional.

Naryana pernah mempertanyakan alasannya kepada pejabat Bidang TK-SD. "Lucunya, saat itu jawaban dari pihak Disdik enteng saja, Anggi tidak masuk daftar 100 siswa berprestasi penerima penghargaan karena terlewat untuk diajukan," ujarnya.

Saat akan dikonfirmasi tentang keluhan Naryana itu, Kabid TK-SD Disdik Kabupaten Garut, Mahmud, sulit untuk dihubungi. Ponselnya tidak aktif. Sedangkan Kabid Pemuda dan Olahraga, Totong, yang dihubungi melalui telepon selulernya sama sekali tidak mau memberikan komentar.

Terpisah, Official O2SN SD Kabupaten Garut, Tito, saat dihubungi menjelaskan, pihaknya sudah mengirim data atlet peraih medali jauh hari sebelumnya melalui penanggung jawab cabang olahrga (cabor) masing-masing.

Bahkan, diakui Tito, untuk atlet tenis meja, peraih medali perunggu tingkat nasional (Anggi), datanya langsung diberikan kepada Kabid Pemuda dan Olahraga, Totong. Zezen Zaenal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar