Selasa, 04 Januari 2011

Siswa Dilarang Membawa telepon Genggam

Bintang Pelajar Lampost : Selasa, 4 Januari 2011

SATU langkah jitu untuk meminimalkan pornografi di sekolah,

mulai semester genap, tepatnya 4 Januari 2010, siswa dilarang membawa telepon genggam ke sekolah. Penanggung jawab kebijakan kepala sekolah didukung seluruh wakil kepala sekolah, guru BK, dan segenap guru SMAN 1 Bangunrejo.

Agar kebijakan berjalan sesuai dengan rencana, sekolah mengadakan sosialisasi peraturan secara intensif kepada seluruh siswa dan orang tua atau wali murid pada Desember 2009.

Munculnya kebijakan itu dilatarbelakangi oleh fenomena dan fakta yang terjadi, yakni banyak siswa SMAN 1 Bangunrejo masih membawa telepon seluler (ponsel) ke dalam kelas. Telepon genggam yang berbunyi saat kegiatan belajat-mengajar berlangsung mengganggu konsentrasi belajar.

Selain itu, maraknya siswa yang membawa ponsel ke sekolah menyebabkan motivasi siswa ke perpustakaan menurun dan minat bacanya sangat kurang. Hal itu karena para siswa lebih senang bermain ponsel yang menyediakan berbagai fasilitas mulai dari SMS, games, musik, Facebook, internet, dll.

Memang tidak dapat dipungkiri kecanggihan teknologi, seperti ponsel, telah membantu manusia untuk melancarkan berbagai aktivitas seperti berkomunikasi, bersosialisasi, dan berbisnis. Namun, efek buruk dari ponsel itu juga tidak boleh diabaikan sehingga pihak sekolah memutuskan untuk membuat kebijakan yang mencegah munculnya berbagai dampak negatif dari penggunaannya di lingkungan sekolah.

"Kebijakan itu tidak bermaksud mengekang atau membelenggu hak siswa dalam memanfaatkan ponsel karena para siswa diperbolehkan menggunakan ponsel sepuasnya di luar lingkungan sekolah,” kata Subandi, selaku guru BK.

Dengan diberlakukannya peraturan itu, kondisi dan suasana belajar sekarang cukup nyaman dan kondusif. Proses belajar-mengajar kini menjadi lancar tanpa ada gangguan bunyi ponsel dan sejenisnya. Dengan begitu, tujuan belajar yang diharapkan dapat tercapai. Semoga usaha yang dilakukan SMAN 1 Bangunrejo memberikan kontribusi positif bagi pendidikan dan bangsa Indonesia meskipun tidak banyak. (TIM REDAKSI/S-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar