Rabu, 05 Januari 2011

IAIN Jadi Pusat Kajian Islam


Pendidikan Lampost : Kamis, 6 Januari

BANDAR LAMPUNG (Lampost): IAIN Raden Intan Bandar Lampung siap menjadi pusat studi Islam inklusif terkemuka di Sumatera dan tingkat nasional.

Demikian dikatakan Moh Mukri kepada Lampung Post di Bandar Lampung kemarin sebelum keberangkatannya menuju Jakarta. Mukri rencananya dilantik sebagai rektor IAIN oleh Menteri Agama Suryadharma Ali hari ini (6-1).

Ia mengatakan dalam masa kepemimpinannya, akan meningkatkan mutu IAIN secara kelembagaan, baik peningkatan mutu program studi yang ada di dalamnya maupun tenaga pengajarnya serta kualitas alumni.

"Ke depan kami tingkatkan IAIN sebagai pusat studi kajian keislaman terpandang secara nasional. Di sisi lain, kami akan pertahankan apa yang telah dicapai rektor sebelumnya. Pada kepemimpinan Pak Musa Sueb, tren peminat di IAIN meningkat," kata dia.

Agar dapat menjadi pusat studi keislaman terkemuka, Mukri berencana meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik kualitas dosen, karyawan, maupun lulusan.

"Akan kami dorong mereka yang masih bergelar sarjana untuk menempuh magister. Mereka yang bergelar magister memperoleh gelar doktor, dan mereka yang doktor menjadi guru besar," kata dia.

Untuk peningkatan kualitas karyawan dilakukan dengan menerapkan standar pelayanan minimal yang akan menjadi panduan dalam melayani mahasiswa sebagai subjek pendidikan.

"Untuk lulusan, kami telah menetapkan standar lulusan dengan kualifikasi tertentu. Diharapkan mereka dapat berperan dalam membangun peradaban dengan semangat keislaman yang inklusif, bukan eksklusif," kata dia.

Berdasarkan catatan Lampung Post, Mukri terpilih sebagai rektor dalam pemilihan yang berlangsung Jumat (29-07). Dalam pemilihan oleh Senat, Mukri menyisihkan Sultan Syahril, Idham Cholid, dan Syaiful Anwar.

Fauzi Fattah, ketua Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor IAIN usai rapat tertutup Senat, mengatakan Mukri 13 suara, Syaiful Anwar (9), Sultan Syahril (8), dan Idham Cholid (4).

Rapat Senat dilakukan secara tertutup di ruang sidang Rektorat setempat. Dari 35 anggota Senat, satu tidak hadir sehingga yang menggunakan suara ada 34 orang.

Menurut dia, untuk menjadi rektor, setiap kandidat harus memenuhi syarat, di antaranya berpendidikan minimal doktor dengan pangkat lektor kepala, usia di bawah 61 tahun, sehat jasmani rohani yang dibuktikan dari rumah sakit pemerintah, serta surat pernyataan kesediaan dicalonkan.

Fauzi mengatakan penjaringan calon rektor yang akan mengantikan Musa Sueb karena memasuki masa pensiun ini sudah berlangsung sejak 12 Juni 2010. Setelah menerima berkas calon, panitia pemilihan masih meneliti dan memverifikasi keabsahan serta kelengkapan berkas calon. Setelah itu, panitia menetapkan calon yang akan memimpin IAIN periode 2010-2014. MG14/S-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar