Senin, 28 Maret 2011

TEMU ALUMNI:Minimnya Peminat Tantangan FU IAIN

Pendidikan Lampost : Senin, 28 Maret 2011


BANDAR LAMPUNG (Lampost): Semakin minimnya minat para calon mahasiswa dan lapangan kerja yang tersedia bagi lulusan Fakultas Ushuluddin menjadi tantangan berat yang harus dijawab para alumni dan pejabat di lingkungan IAIN Raden Intan.

Hal tersebut mengemuka dalam temu alumni Fakultas Ushuluddin (FU) IAIN Raden Intan, di kampus setempat, Sabtu (26-3), yang dihadiri Pembantu Rektor III IAIN Raden Intan Muhammad Afif Anshori, Dekan FU Arsyad Sobby Kesuma, para pembantu dekan, dan 200-an alumni FU.


Ketua Panitia Temu Alumni, Ahmad Isnaeni, mengatakan pada era 1980-an Fakultas Ushuluddin banyak melahirkan pemikir besar yang ikut ambil bagian dalam perkembangan dan kemajuan bangsa dari waktu ke waktu.

"Kini, di tengah perkembangan masyarakat global, dengan permasalahan bangsa yang makin kompleks, seharusnya pemikiran agama makin dibutuhkan," kata Isnaeni.

Namun, pamor kegigigan pemikiran para cendekia lulusan fakultas ini makin tidak terlihat seperti dulu. Hal itu merupakan tantangan bagi para alumni, dosen, dan pejabat di lingkungan IAIN.


"Kita harus bersama-sama berjuang agar karya-karya akademik Fakultas Ushuluddin bisa berkibar lagi dan turut ambil bagian dalam memecahkan setiap permasalahan masyarakat, bangsa, dan negara," kata dia.

Sementara itu, Arsyad Shobby mengatakan Fakultas Ushuluddin sangat potensial untuk dikembangkan. Semua produknya, yakni akidah filsafat, perbandingan agama, tafsir hadis, dan filsafat politik baik dikembangkan sesuai dengan kemajuan peradaban.

"Alumninya juga tersebar pada berbagai bidang mulai dari sipil, militer, legislatif, hingga di jajaran swasta. Oleh sebab itu dengan dukungan alumni saya yakin Fakultas Ushuluddin bisa kembali berkibar," kata Afif Anshori. (UNI/S-1)

BUKAN BANTAHAN

Tidak ada niatan di hati untuk membantah laporan liputan Wartawan Lampos, karena apa yang ditulisnya benar, benar sekali, terutama bila dibanding dengan peminat pada Fakultas Fakultas yang lain di lingkungan IAIN Rd. Intan. Benar sekali karena hal itu dialami oleh Fakultas Ushuluddin hampir di seluruh IAIN.

Tetapi bila kita menyimak laporan Dekan dalam sambutannya dan statistik penerimaan Mahasiswa di dua tahun terakhir ini maka cerita akan menjadi lain, judulnya harus dirubah menjadi "Animo masuk Fakultas Ushuluddin meningkat tipi" Karena memang dalam dua tahun terakhir di masa periode Dr. Baharudin. M.Hum Sang dekan berhasil mengangkat minat calon mahasiswa. Tapi kalo judul saya yang di pampangkan, maka tuidak ada kontroversi, tidak ada tantangan, dan pembacapun kurang tertarik.

Juru Bicara Pemerintah.

Pertengahan tahun 80-an Ushuluddin benar benar naik daun, peminat calon mahasiswa terasa sesak memadati ruang penerimaan mahasiswa baru. Mengapa demikian ... ? Karena Alumni Ushuluddin dipercaya Pemerintah untuk menjadi jurubicara tentang Program keluarga Berencana. pada saat itu kita semua dihantui oleh ancaman ledakan penduduk di Indonesia, gejala gejala ledakan ini bahkan juga membuat gerah masyarakat dunia.

Demikian banyaknya ulama yang masih menetang program ini, berkat kepiawan alumni Ushuluddin maka program KB itu akhirnya diaksep oleh masyarakat dan sebagian besar ulama kita.

Sayang kepercayaan Pemerintah kepada alumni ushuluddin tidak terpelihara, tidak ada pihak yang mengembangkannya, tidak memiliki keberanian untuk melakukan terobosan terobosan. Ushuluddin melupakan karakter ilmunya sendiri.

Bukankah Ilmu Ushukluddin itu berdasarkan sejarahnya justeru dilahirkan oleh problema kontemporer pada saat itu. Problema kontemporer pada saat sekarang ini sebenarnya sangat terbuka bagi IAIN, terutama untuk mengurai benang kusut prihal terorisme di Indonesia, sepertinya BIM dan Kepolisian kuwalahan menghadapi persoalan ini. Ini peluang bagi alumni Ushuluddin, bukankah Fakultas ushuluddin juga merupakan pusat pengkajian pemikiran politik. Sebenarnya Kepolisian dan Kemenag akan tertolong bila berkenan menugaskan alumni Ushuluddin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar