Jumat, 25 Maret 2011

ICW Laporkan Mendiknas ke Ombudsman

Pendidikan Lampost : Selasa, 22 Maret

JAKARTA—Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh kepada Ombudsman Indonesia atas dugaan mala-administrasi pengucuran dana BOS.

Mala-administrasi itu sendiri terjadi akibat perubahan pola transfer yang saat ini melalui kas daerah sehingga menyebabkan keterlambatan pencairan dana BOS.

"Persoalan utama ada di Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS mulai 2011 yang mengubah pola ini.

Maka kami meminta Ombudsman memanggil Menteri Pendidikan dan kepala dinas untuk diperiksa," ujar Koordinator Pelayanan Publik ICW Febri Hendri di kantor Ombudsman, Jakarta Pusat, Senin, (21-3).

Menurut Febri, yang dilaporkan bukan hanya Menteri Pendidikan Nasional, melainkan juga kepala dinas kabupaten/kota yang terlambat mengucurkan dana BOS. Kemudian, Ombudsman juga harus memeriksa kepala sekolah yang menerima dana BOS, tetapi tidak meminta tanda tangan komite sekolah. "Berdasarkan petunjuk teknis, penyaluran dana BOS harus meminta tanda tangan ketua komite sekolah," ujar dia.

Demikian dikutip dari Republika.online. S-2

SDN 4 Sukaraja Juara Yel-yel Bolpoin Standar

BANDAR LAMPUNG—Setelah menyisihkan 50 peserta, tim Cabe Rawit dari SDN 4 Sukaraja Bandar Lampung menjadi juara I lomba yel-yel bolpoin Standard pada final di halaman parkir Saburai, Minggu (20-3). Mereka berhak mengantongi Rp2,5 juta ditambah trofi, produk bolpoin Standard, dan cendera mata.

Tim Frans Kid dari SD Fransiskus 2 Bandar Lampung sebagai juara II berhak membawa pulang Rp1,5 juta dan hadiah lainnya. Sedangkan tim The Cute Kids dari SDN 1 Kupangkota, Bandar Lampung sebagai juara III mendapat uang Rp1 juta dan hadiah hiburan lainnya.

Head of Marketing Communication PT Standard Pen Industries, Etta Sulistiawati, mengatakan lomba ini dimulai sejak Januari 2011. Kegiatan ini dikuti lebih dari 100 SDN dan swasta di Bandar Lampung. RLS/S-2

Pascasarjana untuk Tingkatkan Kompetensi

BANDAR LAMPUNG—Asisten I Bidang Pemerintahan Pemprov Lampung Arinal Junaidi mengatakan pendidikan pascasarjana sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.

"Saya sangat menyambut baik kesediaan perguruan tinggi di Lampung yang menyelenggarakan pascasarjana. Ini merupakan bukti bahwa perguruan tinggi Lampung memiliki tanggung jawab dan iktikad baik menyelenggarakan pendidikan berkualitas demi meningkatkan kompetensi masyarakat," kata dia di Bandar Lampung akhir pekan lalu.

Arinal menyampaikan hal itu terkait dengan diselenggarakannya program pascasarjana oleh Informatics and Business Institute (IBI) Darmajaya sejak 2009. Darmajaya menyelenggarakan dua program studi pascasarjana, yakni Magister Teknologi Informasi (MTI) dan Magister Manajemen (MM).

Rektor IBI Darmajaya, Andi Desfiandi, mengatakan Program MTI

merupakan satu-satunya di Lampung. Program ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melanjutkan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan di tempat kerja. RLS/S-2

JAKARTA—Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh kepada Ombudsman Indonesia atas dugaan mala-administrasi pengucuran dana BOS.

Mala-administrasi itu sendiri terjadi akibat perubahan pola transfer yang saat ini melalui kas daerah sehingga menyebabkan keterlambatan pencairan dana BOS.

"Persoalan utama ada di Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS mulai 2011 yang mengubah pola ini.

Maka kami meminta Ombudsman memanggil Menteri Pendidikan dan kepala dinas untuk diperiksa," ujar Koordinator Pelayanan Publik ICW Febri Hendri di kantor Ombudsman, Jakarta Pusat, Senin, (21-3).

Menurut Febri, yang dilaporkan bukan hanya Menteri Pendidikan Nasional, melainkan juga kepala dinas kabupaten/kota yang terlambat mengucurkan dana BOS. Kemudian, Ombudsman juga harus memeriksa kepala sekolah yang menerima dana BOS, tetapi tidak meminta tanda tangan komite sekolah. "Berdasarkan petunjuk teknis, penyaluran dana BOS harus meminta tanda tangan ketua komite sekolah," ujar dia.

Demikian dikutip dari Republika.online. S-2

SDN 4 Sukaraja Juara Yel-yel Bolpoin Standar

BANDAR LAMPUNG—Setelah menyisihkan 50 peserta, tim Cabe Rawit dari SDN 4 Sukaraja Bandar Lampung menjadi juara I lomba yel-yel bolpoin Standard pada final di halaman parkir Saburai, Minggu (20-3). Mereka berhak mengantongi Rp2,5 juta ditambah trofi, produk bolpoin Standard, dan cendera mata.

Tim Frans Kid dari SD Fransiskus 2 Bandar Lampung sebagai juara II berhak membawa pulang Rp1,5 juta dan hadiah lainnya. Sedangkan tim The Cute Kids dari SDN 1 Kupangkota, Bandar Lampung sebagai juara III mendapat uang Rp1 juta dan hadiah hiburan lainnya.

Head of Marketing Communication PT Standard Pen Industries, Etta Sulistiawati, mengatakan lomba ini dimulai sejak Januari 2011. Kegiatan ini dikuti lebih dari 100 SDN dan swasta di Bandar Lampung. RLS/S-2

Pascasarjana untuk Tingkatkan Kompetensi

BANDAR LAMPUNG—Asisten I Bidang Pemerintahan Pemprov Lampung Arinal Junaidi mengatakan pendidikan pascasarjana sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.

"Saya sangat menyambut baik kesediaan perguruan tinggi di Lampung yang menyelenggarakan pascasarjana. Ini merupakan bukti bahwa perguruan tinggi Lampung memiliki tanggung jawab dan iktikad baik menyelenggarakan pendidikan berkualitas demi meningkatkan kompetensi masyarakat," kata dia di Bandar Lampung akhir pekan lalu.

Arinal menyampaikan hal itu terkait dengan diselenggarakannya program pascasarjana oleh Informatics and Business Institute (IBI) Darmajaya sejak 2009. Darmajaya menyelenggarakan dua program studi pascasarjana, yakni Magister Teknologi Informasi (MTI) dan Magister Manajemen (MM).

Rektor IBI Darmajaya, Andi Desfiandi, mengatakan Program MTI

merupakan satu-satunya di Lampung. Program ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melanjutkan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan di tempat kerja. RLS/S-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar