Selasa, 29 Maret 2011

RSBI Dievaluasi Usai UN

Pendidikan Lampost : Rabu, 30 Maret 2011


BANDAR LAMPUNG (Lampost): Dinas Pendidikan Bandar Lampung akan mengevaluasi delapan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) usai ujian nasional (UN).

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Bandar Lampung Ryuzen Praja Tuala, di ruang kerjanya, Selasa (29-3), mengatakan hasil UN akan menjadi pintu masuk pihaknya mengevaluasi RSBI.

Menurut fia, ada dua faktor yang menyebabkan masyarakat berharap banyak pada penyelenggaraan RSBI. Pertama, karena RSBI dalam penerimaan siswa barunya menggunakan sistem berbeda. “Bisa dikatakan mereka yang bersekolah di sana memiliki kemampuan akademik yang lebih.”

Kedua, sesuai peraturan, RSBI berhak meminta bantuan kepada orang tua siswa, ditambah dana yang dikucurkan pemerintah yang cukup besar. “Tentunya pertanggungjawabannya juga besar pula," kata dia.

Menurut Ryuzen, dengan input yang berkualitas dan dana pengelolaan yang besar, hasil ujian nasional RSBI harus berbeda jauh dengan sekolah lainnya. “Jika sama, lalu apa bedanya RSBI dengan sekolah reguler biasa,” ujarnya.

Dari hasil UN akan dilihat pada mata pelajaran apakah siswa mengalami kelemahan, dan apakah terkait kualitas guru RSBI yang belum sesuai standar. “Jika perlu, kualitas kepala sekolah sebagai pengelola juga akan kita evaluasi.”

Guru yang berkualitas dan sesuai standar akan dipertahankan, sebaliknya guru yang tidak relevan dengan standar RSBI dipindahkan. “Kita akan merekrut guru yang sesuai kualitas standar RSBI. Jika perlu kita akan datangkan guru dari luar negeri untuk mengajar di sini," kata Ryuzen.

Mengenai pendanaan RSBI, menurut dia, telah terjadi salah penafsiran terkait penggunaan dana bantuan pemerintah dan sumbangan wali murid terhadap RSBI. Sebagian besar RSBI, terutama di tingkat dasar dan menengah, lebih mengutamakan pembangunan fisik.

"Padahal, seharusnya dana tersebut dipergunakan untuk peningkatan mutu dan kualitas guru dan anak didik. Sudah lagilah, berhentilah membangun secara fisik yang tidak akan ada habisnya. Dana tersebut harus digunakan untuk peningkatan mutu pembelajaran," kata dia.

Ryuzen menuturkan pembangunan yang relevan untuk peningkatan mutu pembelajaran adalah pembangunan labolatorium beserta peralatannya, baik laboratorium fisika, kimia, biologi, dan bahasa. Kemudian, pengadaan buku yang bermutu, menyekolahkan guru, mendatangkan pembicara atau guru bahasa Inggris akitf, serta kegiatan yang mampu meningkatkan kualitas siswa.

"Kalau plafon, pintu gerbang, ruang lobi sekolah, fasilitas pendingin ruangan tidak ada kaitannya dengan peningkatan mutu pembelajaran. Jadi bisa saya katakan mereka telah salah kaprah dalam mengelola anggaran," kata dia.

Ia menyatakan Pemerintah Kota Bandar Lampung berniat akan serius mengevaluasi dan mengelola RSBI ke depan. Meskipun RSBI merupakan program pemerintah provinsi, Pemkot bertekad akan membangun pendidikan bermutu di kota ini, termasuk menyelenggarakan RSBI. (MG14/S-1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar