Minggu, 06 Februari 2011

UGM Peringkat 7 di Asia Tenggara

Pendidikan Lampost : Senin, 7 Februari 2011

YOGYAKARTA—Universitas Gadjah Mada kembali menduduki peringkat pertama di Indonesia dalam daftar perguruan tinggi terbaik dunia versi Webometrics 2010. Dalam daftar 100 terbaik di Asia Tenggara, UGM ada di peringkat ketujuh diikuti Institut Teknologi Bandung (10), dan Universitas Indonesia (17).

Peringkat pertama dalam daftar 100 perguruan tinggi terbaik se-Asia Tenggara Webometrics 2010 itu ditempati National University of Singapore, diikuti Kasetsart University Thailand, dan Prince of Songkla University Thailand.

Dalam daftar itu, terdapat 17 perguruan tinggi asal Indonesia. Di antaranya, Universitas Kristen Petra Surabaya (19), Universitas Gunadarma Jakarta (24), Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (31), Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (74) dan Universitas Negeri Yogyakarta (100).

Kepala Bidang Humas dan Keprotokolan UGM, Suryo Baskoro, mengatakan di seluruh Indonesia terdapat 29 universitas yang masuk dalam daftar 100 universitas terbaik se-Asia Tenggara dalam hal publikasi elektronik.

"Penilaian ini diukur dari empat indikator, yaitu jumlah halaman publikasi elektronik, relevansi sumber elektronik dengan kegiatan akademik dan publikasi perguruan tinggi, jumlah publikasi, dan berita bermutu pada domain perguruan tinggi, serta jumlah halaman lain yang mencantumkan URL domain perguruan tinggi yang dinilai," katanya. Demikian dikutip dari Kompas.com. S-2

Dewan Adat Papua Awasi Dana Pendidikan

BIAK—Tim advokasi dan investigasi Dewan Adat Kabupaten Biak Numfor, Papua, memperketat pengawasan penggunaan dana pendidikan di Dinas Pendidikan Biak tahun anggaran 2011. Dana pendidikan mencapai puluhan miliar rupiah.

"Sebagai institusi masyarakat tim advokasi dan investigasi, dewan adat akan menyebar sejumlah sukarelawan untuk membantu pengawasan dana pendidikan di lapangan," kata Ketua Tim Advokasi dan Investigasi Warner Baransano di Biak, Ahad (6-2).

Warner mengakui anggaran pendidikan yang mendapat perhatian, di antaranya beasiswa, pembebasan SPP, bantuan pendidikan bagi mahasiswa Biak. Program lain pembangunan sarana fisik pendidikan melalui dukungan dana alokasi khusus serta pembayaran tunjangan pendidikan terhadap guru.

Terkait dengan anggaran pendidikan dari dana otonomi khusus Papua, Warner menyerukan agar penyaluran serta pemanfaatannya harus tepat sasaran sehingga memberikan dampak bagi peningkatan mutu pendidikan di daerah khusus orang asli Papua. "Tujuan lain manfaat pemberian dana otsus bidang pendidikan dalam upaya mendorong partisipasi masyarakat setempat untuk terus menyekolahkan anak-anak hingga pendidikan menengah atas," kata Warner. S-2

Mendiknas Jamin Mahasiswa Kembali ke Mesir

SURABAYA—Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menjamin mahasiswa Indonesia yang dipulangkan dari Mesir akibat pergolakan, bisa kembali apabila kondisi sudah aman. "Kalau pihak diplomatik bilang aman, mereka akan kami fasilitasi untuk kembali ke sana. Kalau dipulangkan gratis, mereka dikembalikan secara gratis pula," katanya menjawab Surabaya, Sabtu.

Ia mengemukakan hal itu setelah meninjau indekos mahasiswa FE Unair Surabaya Reza Hendra Pudji Prasetyo (18) di Jalan Bogorami I/23-B, Kenjeran, Surabaya, yang merupakan salah seorang dari ribuan penerima Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Miskin (Bidik Misi) Tahun 2010. Sebelumnya, mahasiswi tingkat 4 Jurusan Syariah Fakultas Syariah Universitas Al Azhar asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Robiah Al Adawiyah, tiba di daerahnya, 4 Februari, namun ia masih ingin kembali ke Mesir untuk melanjutkan kuliah di Al Azhar, Kairo.

"Proses kuliah Robiah sudah hampir selesai karena itu semoga situasi di Mesir segera kondusif dan anak saya bisa kembali melanjutkan kuliah secepatnya. Saya harap pemerintah memenuhi janjinya," ujar ayah Robiah, Hidayat Marhawi.

Menurut Mendiknas, Presiden telah memimpin rapat terbatas pada Senin (31-1) untuk membentuk Satgas Evakuasi WNI yang dipimpin Hassan Wirajuda (mantan Menlu) dengan tugas untuk melakukan evakuasi dan bila aman akan memfasilitasi pengembalian ke Mesir. "Pemerintah telah memutuskan melakukan evakuasi WNI dari Mesir dalam jumlah berapa pun dan hingga kini telah berlangsung dalam dua gelombang pemulangan," katanya. ANT/S-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar