Kamis, 24 Februari 2011

Guru Tolak Gaji Dipotong

Ruwa Jurai Lampost : Rabu, 23 Februari 2011


TRIMURJO (Lampost): Sebagian besar guru yang gajinya dibawa kabur Tukiran, bendahara UPTD Pendidikan Lampung Tengah, menolak kalau gaji mereka dipotong untuk pembayaran pinjaman Koperasi Pegawai Negeri (KPN).

====

Sejumlah guru yang ditemui di lokasi pembayaran mengungkapkan pihaknya tidak mau jika utang itu tidak sah dan harus dipotong. "Kami mau gaji tetap utuh seperti bulan sebelumnya atau kami menempuh jalur hukum," kata seorang guru yang tak mau namanya disebut.

Menurut mereka, walaupun secara administrasi pinjaman itu sah, tanpa sepengetahuan mereka. "Kami tetap tidak mau dipotong. Ini bisa ditelusuri dari berkas pengajuan pinjaman. Jangan seenaknya menimpali kepada kami yang hanya pegawai kecil ini," kata guru lainnya.

Apalagi, kata dia, bulan depan daftar gaji mereka akan diverifikasi kembali sesuai data. "Artinya, kami harus melawan aturan," kata guru itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Lamteng Yuliansah mengatakan gaji yang dibayarkan hari ini senilai Rp420 juta lebih untuk seluruh guru, kepala sekolah, dan penjaga sekolah.

Dana gaji itu diambilkan dari APBD pos belanja pegawai Dinas Pendidikan yang akan diusulkan kembali dalam anggaran perubahan.

"Mengenai proses peminjaman yang menjadi masalah akan diteliti kambali oleh tim Dinas Pendidikan dan pihak terkait. Baik KPN maupun bank. Kami tetap kebijakan yang akan diambil tidak akan merugikan guru. Karena jelas, jika pinjaman tidak berarti KPN yang korban," kata dia melalui ponselnya kemarin.

Gaji Dibayarkan

Di pihak lain, Dinas Pendidikan Lampung Tengah mulai membayar gaji 499 guru, termasuk kepala sekolah dan penjaga sekolah se-Kecamatan Trimurjo, Selasa (22-2).

Pembayaran gaji 499 guru dilaksanakan di SDN 3 Tempuran, Trimurjo, dan diawasi langsung oleh KPUTD Trimurjo Sriwilastri. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini UPTD dan Dinas Pendidikan hanya mengundang kepala sekolah dan bendahara.

Secara berurutan, petugas Dinas Pendidikan Lamteng memanggil bendahara dan kepala sekolah sambil mencocokkan data pembayaran gaji bulan lalu. Namun, masih ada beberapa data yang tidak akurat antara pihak sekolah dan Dinas Pendidikan. Sehingga hal itu membuat proses pembayaran cukup memakan waktu.

Kepala UPTD Trimurjo Sri Wilastri mengatakan sampai saat ini belum ada guru yang mengakui pinjaman sesuai dengan data pembayaran gaji. "Kami upayakan pembayaran gaji hari ini selesai," kata dia singkat. Sementara, sebelumnya, beredar kabar Dinas Pendidikan akan membayarkan gaji guru sore hari di kantor UPTD, tapi akan dipotong pinjaman. (DRA/D-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar