Senin, 14 Februari 2011

Optimalisasi Fungsi Otak

Anak anda mengalami kesulitan belajar?
gangguan pola tidur?
sulit untuk bisa berkonsentrasi?
atau terlalu aktif??
Segera carikan solusinya.


Brain Map dapat mengubah hidup anak Anda...
Jika anak anda didiagnosa dengan gangguan keterlambatan perkembangan dan diberi label seperti ADD/ADHD, sindrom asperger, dan lain sebagainya, maka, merupakan pilihan yang tepat untuk melihat struktur gelombang otak anak Anda sebagai salah satu alat pemeriksaan dengan menggunakan brain mapping sebelum Anda bergegas ke apotek terdekat untuk membeli obat.

Apa itu Brain Map?
Brain mapping atau yang biasa dikenal sebagai Quantitative Electroencephalography (Q-EEG) merupakan sebuah proses untuk mengukur pola elektrik pada cerebral cortex dengan meletakan sensor pada beberapa area di kulit kepala. Informasi yang didapat dari brain map akan membantu praktisi kesehatan untuk melihat apakah ada kelainan pada fungsi otak yang berhubungan dengan gejala-gejala keterlambatan perkembangan sehingga memudahkan clinician / terapis untuk mengatasi kelainan tersebut. Dr. Paul Swingle, seorang profesor dari Universitas Kedokteran Harvard bagian psikiatri, menyatakan bahwa brain map adalah proses dimana “otak mendiagnosa masalahnya sendiri”

Prosedur
Adapun prosedur brain map adalah dengan meletakkan sensor pada kulit kepala untuk mengukur EEG. Krim dimasukkan ke dalam sensor agar bisa mendeteksi gelombang otak dengan baik. Prosedur ini tidak menyakitkan dan tidak berbahaya. Tidak ada sesuatu apapun yang dimasukkan ke dalam otak. EEG akan merekam aktivitas elektrik di dalam otak. Tes ini akan meliputi (a) mata tertutup; (b) mata terbuka; (c) membaca / mengerjakan matematika / kemampuan akademis lainnya yang disesuaikan dengan kemampuan anak. Analisa statistik akan membandingkan data yang didapat dengan data normative. Data yang didapat kemudian akan dievaluasi dan dibandingkan dengan data normative.


Bagaimana Brain Map Mengidentifikasi Gangguan Perkembangan
Sangatlah penting untuk mengerti bahwa otak berkomunikasi dan mengatur seluruh anggota tubuh dengan cara mengatur sel-sel syaraf sehingga dapat mempengarui emosi, kognitif, dan perilaku seseorang. Dengan mengerti bagaimana aktivitas gelombang otak bekerja secara normal, maka brain map akan memperlihatkan kelainan yang terjadi pada gelombang otak sehingga menyebabkan fungsi otak menjadi kurang efisien. Ketidakefisienan fungsi otak akan berhubungan dengan gejala-gejala. Dengan mengartikan kelainan yang terjadi, seorang terapis / clinician dapat mengidentifikasi masalah-masalah perilaku yang terjadi pada anak Anda.

Bukti Ilmiah
Diagnosa dengan menggunakan Quantitative Brain Map bukanlah hal baru dan nyatanya memiliki penelitian-penelitian yang kuat lebih dari 10 tahun. Anggota Adhoc American Medical EEG Association (AMEEGA) menyatakan bahwa “QEEG sangat penting digunakan saat ini dan akan berguna bagi masa depan” Kenyataaanya, penggunaan QEEG banyak digunakan untuk melihat gejala ADHD, kesulitan belajar, epilepsi, dan berbagai gangguan perkembangan lainnya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences (1999), John R. Hughes, M.D., Ph.D. and E. Roy John, Ph.D. menemukan bahwa gelombang otak lambat merupakan faktor penyebab adanya masalah kognitif pada seseorang. Sebagai tambahan, Michael Thompson, M.D. and Linda Thompson, Ph.D., dua orang terpenting dalam dunia yang berkecimpung dalam penanganan ADD/ ADHD/ masalah belajar menyatakan bahwa pola gelombang otak tertentu di area otak depan berkaitan dengan ADD. Penemuan ini corroborated dengan seorang psikolog klinis, Kirtley Thornton, yang menemukan bahwa pola gelombang otak tertentu berkaitan dengan masalah belajar (learning disabilities). Paul Swingle menambahkan bukti bahwa kelebihan aktivitas gelombang otak pada area otak depan akan ditemukan dengan anak-anak autis.

Menegakkan diagnosa dengan Brain Map
Mengandalkan hanya pada pengukuran perilaku atau diagnosis sebagai dasar untuk pengobatan tanpa ada validasi diagnosa perilaku terhadap pola gelombang otak untuk menentukan apakah ada kesesuaian dapat membuat salah diagnose sehingga dapat terjadi kesalahan dalam menentukan pengobatan sehingga tidak sesuai atau bahkan merugikan kesehatan dan kesejahteraan anak.

Sebagai contoh, seorang pemain baskest NBA, Chris Kaman dari Los Angeles Clippers. Kaman didiagnosa ADD saat ia masih kecil dan diberikan ritalin, bentuk amfetamin yang diketahui memiliki efek jangka panjang, sejak usia 3 tahun. Dan saat ia menggunakan brain map ketika usianya 23 tahun, ditemukan bahwa Chris tidak memiliki terlalu banyak gelombang otak lambat yang mencirikan ADD melainkan gelombang otaknya bekerja terlalu cepat dimana hal ini merupakan kebalikan dari apa yang anak ADD miliki pada gelombang otaknya.

Dengan adanya bukti bahwa brain map merupakan alat diagnostik yang dapat dipercaya, pertanyaannya adalah mengapa kebanyakan praktisi kesehatan tidak menggunakan brain map sebagai alat pemeriksaaan? Kenyataannya adalah bahwa kebanyakan psikolog dan praktisi kesehatan belum mendapatkan informasi mengenai aplikasi dari QEEG dan belum sadar dengan adanya penelitian ataupun literatur klinis yang telah ada sejak tahun 1970.


Brain Map sebagai panduan treatment
Apart dari kenyataan bahwa brain map dapat secara akurat mengidentifikasi adanya kelainan dan letak kelainan tersebut,berdasarkan penelitian QEEG dari Jay Gunkelman (Biofeedback, 2006) bahwa ada bukti yang menyatakan bahwa QEEG dapat digunakan untuk membuat langkah intervensi / perbaikan. Langkah intervensi yang dibuat berdasarkan brain map dapat meningkatkan efektivitas treatment daripada hanya bergantung pada diagnosis behavioral.

Langkah Intervensi Hasil Q-EEG
Adapun intervensi dari Quantitative brain map disebut dengan EEG Biofeedback atau lebih dikenal dengan kata “Neurotherapy”. Melalui neurotherapy, kelainan gelombang otak yang menyebabkan adanya simptom perilaku yang abnormal dapat dikoreksi sehingga otak dapat memililki pola kerja yang seharusnya.
Neurotherapy tidak menyakitkan, tidak menggunakan obat dan menolong untuk mengoreksi ketidakefektifan otak serta mengurangi intensitas gejala dengan mengajarkan otak bagaimana seharusnya ia dapat mengatur pola kerja yang benar sehingga otak mampu bekerja secara optimal.
Jika anak Anda diduga memiliki gangguan keterlambatan perkembangan, brain map dapat menjadi cara untuk mengubah hidupnya.

hubungi 087884483835

Tidak ada komentar:

Posting Komentar