Pendidikan Lampung : Selasa, 8 Februari 2011
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kabar baik untuk SMA yang memiliki kelas akselerasi. Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri memberikan kesempatan sekolah untuk mendaftarkan seluruh siswanya lewat jalur undangan.
Ketua Panitia Lokal SNMPTN Hasriadi Mat Akin mengatakan jalur undangan sudah dibuka sejak awal bulan ini. Menurut Pembantu Rektor I Bidang Akademik Universitas Lampung (Unila) itu, siswa yang berada pada kelas akselerasi adalah murid yang telah terseleksi secara ketat dalam penerimaan. Jika dalam satu kelas akselerasi terdapat 40 siswa, semuanya berhak didaftarkan.
Kesempatan yang lebih besar juga diberikan kepada sekolah dangan status rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI). Sekolah dengan status ini dapat mendaftarkan 75% siswanya dalam setiap kelas berdasarkan pemeringkatan.
Sedangkan sekolah dengan status terakreditasi A, Hasriadi mengatakan sekolah tersebut dapat mendaftarkan 50% dari ranking siswa per kelasnya. Sedangkan untuk sekolah terakreditasi B diberi jatah 25% ranking kelas dapat didaftarkan.
Bagaimana dengan nasib sekolah terakreditasi C atau tidak terakreditasi? Menurut Hasriadi, sekolah dengan akreditasi C diberi kesempatan mendaftarkan 10% berdasarkan peringkat dari setiap kelasnya. Hal yang sama diperlakukan terhadap sekolah terakreditasi C.
“,Jadi jika dalam satu sekolah terdapat 10 kelas dan setiap kelas kelas terdapat 40 anak, siswa dengan ranking satu hingga ranking sepuluh dapat didaftarkan dalam SNMPTN undangan. Dengan demikian, sekolah tersebut dapat mendaftarkan 100 anak dalam SNMPTN undangan," kata dia.
Secara terpisah, Humas Panitia Lokal SNMPTN M. Komarudin menambahkan nantinya ada empat data yang harus diinput kepala sekolah saat mendaftarkan siswanya dalam SNMPTN undangan. "Di antaranya profil sekolah, data siswa, nilai semester satu hingga lima, dan data siswa tiap kelas secara paralel di sekolah yang mendaftar," kata dia.
Ia menjelaskan berdasarkan simulasi yang pernah dilakukan saat sosialisasi di Yogyakarta, satu kepala sekolah membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam untuk memasukkan semua data yang menjadi persyaratan SNMPTN undangan.
Dalam sosialisasi kepada kepala sekolah, terus Komarudin, pihaknya tidak hanya memberikan penjelasan secara lisan. Akan tetapi, panitia juga akan memberikan penjelasan serta simulasi yang sudah didokumentasikan dalam compact disk (CD) dan dibagikan kepada setiap sekolah.
"Kami hanya bisa memberikan penjelasan secara umum tentang tata cara pengisian formulir di depan audiens kepala sekolah, bukan secara khusus bagi tiap kepala sekolah. Kami akan membagikan CD yang berisi tentang penjelasan dan simulasinya," katanya.
Menurut Komarudin, selain sosialisasi, pihaknya juga menyediakan pelayanan informasi untuk memudahkan kepala sekolah saat memasukkan data informasi secara online. "Ada nomor telepon yang bisa dihubungi oleh kepala sekolah. Nomor ini langsung terhubung dengan petugas kami yang berjaga di TI Unila," katanya. (MG14/S-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar