Garut, Kompas - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Komar Mariuna menegaskan, 10 buku seri tentang sosok dan kiprah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diterima sejumlah sekolah dasar di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tidak ada dalam kontrak pengadaan buku.
Karena itu, buku tentang Presiden Yudhoyono yang telanjur diterima sejumlah sekolah dasar kemungkinan besar akan ditarik.
”Anggaran pengadaan buku tersebut dari dana alokasi khusus dan dilakukan melalui lelang. Namun, seingat saya, dalam kontrak antara dinas dan rekanan pemenang, buku seri tentang Yudhoyono tersebut tidak ada,” kata Komar di Garut, Kamis (3/2).
Saat ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut sedang melakukan investigasi terkait adanya seri buku tentang Yudhoyono di sejumlah sekolah di Garut.
Tim dari dinas pendidikan sedang mengecek sekolah mana saja yang menerima kiriman buku tersebut, seperti apa bukunya, dari mana sumber pengadaannya, kemudian mencocokkannya dengan dokumen kontrak.
Andaikan buku tersebut memang ada dan tidak tercantum dalam dokumen kontrak, pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) pengadaan buku akan menghubungi perusahaan rekanan untuk mengganti buku tersebut.
Sejauh ini, buku-buku tersebut ditemukan di sejumlah sekolah dasar yang jauh dari perkotaan, seperti di Kecamatan Pakenjeng, Bungbulang, dan Cikelet, Kabupaten Garut bagian selatan.
Kecamatan Cikelet, misalnya, jaraknya sekitar 93 kilometer dari pusat kota Garut dan untuk menempuhnya harus melalui jalan berliku dengan sarana transportasi terbatas. Sementara Kecamatan Bungbulang sekitar 75 kilometer dari pusat kota Garut.
”Sepertinya buku tersebut sengaja diberikan ke sekolah yang jauh dari jangkauan karena dianggap pihak sekolah tidak mungkin rewel,” kata Agus Sugandhi, Sekretaris Jenderal Garut Government Watch.
Daerah miskin
Sejumlah guru mengatakan, buku itu tidak sesuai dengan kebutuhan siswa sekolah dasar dan kondisi sosial masyarakat. Misalnya, buku Peduli Kemiskinan yang bercerita tentang keberhasilan pemerintah memberantas kemiskinan.
”Padahal, infrastruktur di Garut selatan masih sangat terbatas dan masih banyak penduduk miskin,” kata seorang guru. Ia mengusulkan agar buku-buku yang dibagikan sebaiknya yang bermanfaat langsung bagi siswa.
Di Kota Cirebon, Jawa Barat, berdasarkan pendataan sementara, 32 SMP dan 16 sekolah dasar menerima buku-buku tentang sosok, kisah, dan kiprah Presiden Yudhoyono.
Di Tegal, Jawa Tengah, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Pendidikan mendatangi kantor DPRD Kabupaten Tegal dan melakukan audiensi dengan pimpinan, serta Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal.
Mereka meminta agar buku- buku yang memuat tentang sosok, pemikiran, dan kiprah Presiden Yudhoyono tersebut ditarik dari sekolah-sekolah penerima.
Ketua DPRD Kabupaten Tegal Rojikin mengatakan, DPRD telah meminta agar buku-buku tersebut diganti dengan buku lain yang lebih bermanfaat bagi siswa. (ADH/WIE/ELN)
Sumber: Kompas, Jumat, 4 Februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar