Pendidikan Lampost : Rabu, 23 Februari
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Peneliti asal Jepang mengunjungi Mangrove Center Universitas Lampung di Kabupaten Lampung Timur. Ini merupakan bentuk kerja sama antara Unila dan Kiyoe University, Jepang.
Peneliti yang hadir terdiri dari tiga ahli, yakni Prof. Takahashi, Prof. Yamazaki, dan Prof. Yamada. Mereka mendampingi tujuh mahasiswa dari Kiyoe University.
Ketua Lembaga Penelitian Unila Admi Syarief kepada Lampung Post, Selasa (22-2), mengatakan mereka akan mengunjungi beberapa tempat di antaranya kawasan hutan lindung Way Kambas, Desa Budaya Wana, dan Mangrove Center.
"Tujuan utama kedatangan mereka melakukan riset tentang konservasi lingkungan dan penataan ekologi di kawasan Way Kambas dan Desa Marga Sari sebagai kawasan Mangrove Center. Selain itu mereka juga melakukan pengamatan kebudayaan Lampung di Desa Wana," kata dia.
Admi menyatakan di Desa Wana rombongan akan dikenalkan dengan pakaian adat, kesenian seperti tari-tarian dan beberapa upacara adat Lampung.
Ia menjelaskan Mangrove Center merupakan kerja sama Unila dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur. Pengelolaan hutan mangrove merupakan bentuk nyata pengbadian sivitas akademika terhadap masyarakat.
"Pengelolaan hutan mangrove dilakukan di Labuhanmaringgai dengan luas mencapai 700 ha. Bentuk kerja sama tersebut merupakan upaya Unila dalam penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat, sesuai Tridarma Perguruan Tinggi," kata dia.
Prof. Takahashi menjelaskan keberadaan hutan mangrove sangat berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem di laut, termasuk berbagai biota yang ada di dalamnya.
"Hutan mangrove juga berperan terhadap pencegahan bahaya tsunami jika itu terjadi. Untuk itu keberadaan hutan mangrove di daerah pinggiran pantai sangat penting bagi masyarakat pesisir," kata dia.
Ia mengatakan yang harus dikembangkan saat ini adalah membangun ekonomi masyarakat sekitarnya, baik dari segi pariwisata hingga perikanan dan usaha-usaha lainnya. MG14/S-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar