Pendidikan Lampost : Senin, 7 Februari 2011
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Seluruh sekolah di bawah naungan Yayasan Dwi Bakti Bandar Lampung atau yang dikenal dengan Sekolah Fransiskus menerapkan pendidikan kewirausahaan mulai dari SD hingga SMA.
Ketua Yayasan Dwi Bakti Bandar Lampung Sr. M. Lusie mengatakan pendidikan kewirausahaan sebagai bentuk konkret pengembangan kurikulum 2006 yang selama ini telah digunakan sekolah. Selain itu, untuk mengubah cara pandang agar siswa tidak hanya bergantung pada usaha mencari lapangan kerja, tapi menciptakan lapangan kerja.
Menurut dia, pendidikan kewirausahaan yang akan dikembangkan tidak semata-mata melatih siswa menjadi pengusaha atau pedagang, sebagaimana yang dipahami masyarakat secara umum. Tetapi melatih siswa untuk memiliki kebiasaan menciptakan dan berinovasi serta melihat peluang untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai.
Landasan pendidikan berbasis kewirausahaan adalah pembentukan sikap belajar yang berdasarkan kebiasaan mencipta dan berinovasi. "Untuk itulah para kepsek dan guru di bawah Yayasan Dwi Bakti Bandar Lampung telah diberi pelatihan pendidikan entrepreneurship," ujar dia akhir pekan ini.
Sementara itu, Kepala SMA Fransiskus Bandar Lampung Sr. M. Pauli, F.S.G.M. menjelaskan penerapan pendidikan entrepreneurship juga sebagai bentuk keprihatinan akan makin rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dan banyaknya penganggur di Tanah Air. Untuk itu Yayasan Dwi Bakti Bandar Lampung terpanggil guna memajukan dunia pendidikan dengan menciptakan seorang wirausahawan melalui kurikulum sekolah. "Dengan demikian nantinya diharapkan sekolah-sekolah di bawah Yayasan Dwi Bakti Bandar Lampung menciptakan siswa yang mampu menciptakan peluang dengan multiketerampilan," ujar dia didampingi Ign. Budi Ruswanto.
Penerapannya, siswa tidak saja sekadar belajar mengenai pengetahuan, tetapi juga menggabungkan keterampilan dan pembangunan karakter sebagai satu keutuhan yang dikemas dalam berbagai proyek. (AST/S-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar