Jumat, 08 April 2011

Pemanfaatan ‘E-Learning’ Minim

Pendidikan Lampost : Rabu, 6 April 2011


BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pemanfaatan e-learning atau pembelajaran elektronik sebagai media pembelajaran alternatif di Kota Bandar Lampung masih minim.

Selain persoalan sarana prasarana yang belum memadai, faktor kemampuan guru dalam menguasai media internet sebagai sarana alternatif dalam penerapan e-learning menjadi faktor penting minimnya pemanfaatan metode itu.

Hendri G. Pratama dari Bandar Lampung Creative Networking (BLCN) sekaligus fasilitator ekonomi kreatif Kementerian Perindustrian dan Perdagangan untuk Lampung mengatakan hal itu di Bandar Lampung, Selasa (5-4).

Rencananya, menyambut Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei nanti, BLCN akan mengadakan pelatihan e-learning bagi guru-guru SD, SMP, SMA, dan SMK di Bandar Lampung.

Menurut Hendri, dengan pendidikan berbasis e-learning akan ada banyak sekali keuntungan yang dapat diperoleh, baik guru, murid, bahkan orang tua siswa. Hal itu karena e-learning dalam penerapannya akan menciptakan komunikasi antarketiganya.

E-learning dapat dilakukan dengan membangun halaman blog bagi setiap guru. Pada halaman blog yang dimilikinya para guru secara rutin dapat memuat bahan ajar, rangkuman materi pelajaran, hingga bahan bacaan alternatif dari mata pelajaran yang diasuhnya.

Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik, di antaranya adalah pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility), bertambahnya interaksi pembelajaran antara peserta didik dan guru atau instruktur (interactivity enhancement).

Selain itu, menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience) serta mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

Manfaat pembelajaran elektronik juga dapat dilihat dari dua sudut pandang manfaat bagi siswa; dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.

"Selain itu, kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan e-mail, mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan," kata Hendri.

Sementara manfaat bagi pengajar, dengan adanya kegiatan e-learning manfaat yang diperoleh guru/dosen, antara lain bahwa guru atau dosen instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya.

"Keterbukaan akses dalam e-learning juga dapat mengoptimalkan pemberdayaan pendidik yang berkualitas. Dengan adanya materi ajar milik guru-guru di sekolah unggul, juga dapat dinikmati berbagai siswa lain secara luas, di mana saja dan kapan saja," kata dia.

Hendri menjelaskan BLCN akan mengadakan roadshow pelatihan ke-10 sekolah terpilih di Bandar Lampung. Materi akan disampaikan oleh Henri, Tono Wijaya (dosen Komunikasi Unila), serta Harno Bimantoro dari pusat komputer Universitas Lampung.

"Pelatihan ini mengutamakan penerapan dalam menerima materi yang kami berikan. Jadi guru yang memperoleh pendidikan baru memperoleh sertifikat jika dalam satu bulan dinilai aktif membangun halaman blog yang dimilikinya," kata dia. (MG14/S-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar