Pendidikan Lampost : Senin, 28 Februari 2011
PRINGSEWU (Lampost): Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) se-Kabupaten Pringsewu sejak Rabu (24-2) melakukan studi banding ke Batam dan Singapura. Tujuan studi banding ke Singapura adalah ke Madrasah Al Jumet.
Menurut Kadis Pendidikan Pringsewu, Rimir Mirhadi, Minggu (27-2), tujuan studi banding ke Singapura untuk mempelajari sistem pendidikan, baik tingkat tsanawiah maupun aliah.
Dia menjelaskan kunjungan 8 KUPT dan melibatkan satu anggota DPRD Pringsewu, Irwan Chaniago, untuk melihat kelebihan sistem pendidikan di Singapura.
Dia menjelaskan hasil yang bisa diambil dari studi banding adalah menciptakan dasar dan karakter budaya. Di Singapura, kata dia, sistem pendidikan madrasah menjunjung karakter dan budaya Melayu meskipun dalam keseharian siswa berbahasa Inggris. "Artinya pendidikan di Singapura sangat berkarakter Melayu, tapi fokos pendidikannya agama," kata Rimir.
Ia juga melihat pendidikan di Singapura terfokus pada agama, tetapi tidak meninggalkan pendidikan umum, demi tuntutan kebutuhan anak di dunia internasional.
Sebenarnya, kata Rimir, sistem pendidikan di Singapura juga tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Namun, berbeda secara kontekstual atau metodenya.
Dia mengakui secara dasar sistem pendidikan di Singapura memang berbeda cara mengaplikasinya. "Yang patut diambil dari hasil kunjungan adalah soal pelaksanaan dan motivasi yang perlu ditingkatkan, terutama guru," kata dia. (WID/D-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar