Pendidikan Lampost : Rabu, 12 Januari 2011
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kementerian Agama membebaskan semua pungutan siswa madrasah negeri dan swasta mulai tahun ajaran 2011—2012.
"Saya mewacanakan dan menginginkan mulai tahun ajaran baru 2011 semua biaya pendidikan di madrasah dari MI hingga MA ditiadakan," kata Menteri Agama Suryadharma Ali di depan seratusan pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, di Telukbetung, Selasa (11-1).
Selain kepala Kantor Kementerian Agama seluruh kabupaten/kota dan kepala madrasah, juga hadir Sekretaris Provinsi Lampung Hanan Razak, Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N., Rektor IAIN Mohammad Mukri, dan Ketua STAIN Metro Syarifudin Basyar.
Untuk mewujudkan hal itu, menurut Suryadharma Ali, Pemerintah Pusat sendiri tentu tidak mampu. Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah daerah kabupaten dan kota mengkaji dan membantu pelaksanaan program tersebut.
"Setiap tahun anggaran pendidikan selalu meningkat. Oleh sebab itu dengan dukungan Pemerintah Pusat dan daerah saya berharap pendidikan gratis bisa diwujudkan agar rakyat menikmati naiknya anggaran pendidikan," ujarnya.
Menurut Suryadharma, selama ini pemerintah daerah belum memberi dukungan penuh kepada madrasah. Sebab, umumnya pemerintah daerah menganggap madrasah merupakan sekolah agama di bawah Kantor Kementerian Agama sehingga menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat.
"Anggapan itu tidak sepenuhnya benar, pemerintah daerah juga harus merasa memiliki madrasah. Jangan bedakan madrasah dengan sekolah umum, saya berharap pemerintah daerah memberikan dukungan yang sama antara sekolah umum dan madrasah," kata dia.
Untuk itu, Suryadharma meminta agar pemerintah Provinsi Lampung dan seluruh kabupaten/kota di Lampung segera mengkaji berapa besaran biaya yang dibutuhkan untuk membebaskan siswa madrasah dari segala pungutan termasuk pungutan sukarela.
Haji
Sementara itu terkait penyelenggaraan haji, Suryadharma mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan kepada jemaah. Tahun depan pihaknya akan berupaya agar 100 persen jemaah asal Indonesia berada di ring I atau jarak terjauh dengan Masjidil Haram adalah 2 km.
"Tahun 2010 Pemerintah Provinsi Lampung meminta izin agar Lampung dijadikan embarkasi antara. Dan, itu sudah kami kabulkan, semoga dengan dijadikannya Lampung sebagai embarkasi antara, pelayanan kepada jemaah makin meningkat," kata dia.
Menurut Suryadharma, sebaik apa pun pelayanan haji, akan selalu ada masalah dan keluhan. Sebab, situasi dan kondisi di Tanah Suci berbeda dengan situasi di Tanah Air. Dia mencontohkan, untuk istirahat di maktab yang menampung 8—20 orang, tentu ada banyak keinginan.
"Kalau setiap jamaah ingin tinggal di satu kamar, mereka bisa menginap di hotel berbintang lima. Namun, biaya hajinya bisa mencapai 10 ribu dolar," ujar Menteri Agama. (UNI/S-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar