Pendidikan Lam : postSabtu, 8 Januari 2011
BANDAR LAMPUNG—Kabar gembira untuk guru dan pengawas sekolah di Lampung. Tahun ini kuota sertifikasi guru melonjak hingga 30 persen.
Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Tata Usaha Sabli, mewakili Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung Djuariati, kepada Lampung Post, Jumat (7-1).
Sabli mengatakan kuota sertifikasi guru dan pengawas tahun ini mencapai 9.451 orang, meningkat sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 6.602 orang. Pada 2009, kuota Lampung 6.603 orang dan 2008 sebanyak 7.005 orang.
Berdasarkan data di LPMP, tidak semua kabupaten/kota mendapatkan jatah portofolio. Pada 2011, hanya Bandar Lampung, Metro, Pringsewu, dan Tanggamus yang memperoleh jatah sertifikasi jalur portofolio ini.
"Pada sertifikasi tahun 2011 ini mengalami beberapa perubahan, kuota sertifikasi untuk jalur portofolio dibatasi dan jumlahnya sedikit sekali, yakni hanya 93 orang guru," ujarnya.
Dari jumlah tersebut, Bandar Lampung memperoleh porsi terbanyak 38 orang, Metro (44), Pringsewu (6), dan Tanggamus (5). Sisanya 9.358 orang akan diisi melalui Pendidikan Pelatihan Profesi Guru.
Untuk jalur PLPG, Bandar Lampung mendapat porsi tertinggi sebanyak 1.130, Lampung Timur (1.119), Lampung Tengah (1.107), Lampung Utara (889), Lampung Selatan (877), Tanggamus (609), Pringsewu (555), Lampung Barat (527), Tulangbawang (508), Way Kanan (507), Pesawaran (495), Metro (436), Tulangbawang Barat (409), dan Mesuji (245).
Sabli mengatakan untuk tingkat kelulusan uji portofolio di Lampung tahun 2010 cukup tinggi dari 6.602 jatah yang disediakan, 2.138 orang dinyatakan lulus portofolio. Peserta lulus dengan memenuhi persyaratan 2 orang dan peserta lulus PLPG 2.140 dan yang tidak lulus 2.322.
"Jika dipersentase secara nasional selama empat tahun berjalan, tingkat kelulusan guru dari jalur portofolio hanya 20 persen, maka mulai tahun 2011 untuk menghemat anggaran pemerintah membatasi kuota jalur portofolio," kata Sabli.
Di sisi lain, menurut hasil evaluasi guru tersertifikasi, dampak yang dihasilkan bagi guru tersertifikasi jalur PLPG jauh lebih tinggi ketimbang jalur portofolio. "Mungkin dengan adanya proses pelatihan kemampuan guru jadi bertambah," ujarnya.
Sementara itu, dari 20.720 guru madrasah, baru 3.106 yang telah tersertifikasi atau 14,9 persen. Ini berarti 85,1 persen guru madrasah masih menunggu proses sertifikasi.
Kepala Bidang Madrasah Pendidikan Agama Kantor Wilayah Kementerian Agama Lampung Sartio mengatakan banyaknya guru madrasah yang belum terserifikasi karena terkendala minimnya kuota yang tersedia. Sebab, pihaknya juga dibebani dengan sertifikasi guru Pendidikan Agama Islam di sekolah umum. (MG14/UNI/S-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar