Bandar Lampung Lampost : Jum'at, 28 Januari 2011
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Rektor Universitas Lampung Sugeng P. Harianto menegaskan penelitian ilmiah harus berorientasi kepada persoalan di masyarakat.
Rektor menyatakan hal itu ketika membuka Seminar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat di kampus setempat, Selasa (25-2). Acara yang berlangsung selama dua hari itu diselenggarakan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Lampung (LPM Unila).
Menurut Rektor, sebaik apa pun riset tidak akan berarti jika hasil penelitian itu tidak bermanfaat bagi masyarakat. Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab intelektual mengatasi persoalan di masyarakat.
"Pada dasarnya riset itu terbagi dua macam, riset dasar dan riset aplikasi. Jika riset dasar, tujuannya kepada memperdalam atau mempertajam ilmu pengetahuan. Namun, yang saya maksudkan di sini adalah riset aplikasi atau riset terapan," kata dia.
Rektor mengingatkan kredit poin seorang dosen diperoleh 25% dari penelitian dan 15% pengabdian. Namun, poin penelitian tidak akan diakui jika tidak disertai dengan pengabdian kepada masyarakat.
"Tujian penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah pendampingan. Mendampingi masyarakat bagaimana, misalnya, menanam padi dengan benar, mengolah hasil pertanian dengan benar, atau mengatasi penyakit dengan benar," kata dia.
Rektor menyatakan jangan sampai hasil hasil riset tersebut hanya menjadi catatan ataupun laporan ilmiah yang hanya tersimpan di rak perpustakaan. Hasil riset harus diteruskan kepada masyarakat.
Ketua LPM Unila Budi Koestoro mengimbau seluruh dosen untuk menulis karya ilmiah tentang pengabdian masyarakat. "Jangan hanya itu-itu saja yang dibahas. Cari bahasan lain yang baru. Bahasan sama kok diterapkan di tempat lain. Coba bikin yang berbeda sesuai dengan kebutuhan desa," katanya.
Ketua Pelaksana Sugiman mengatakan seminar diisi dosen dari setiap fakultas yang ada di Universitas Lampung. MG14/D-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar