Tinjawan Filosofis dan metodologis
ABSTRAK
Jika berbicara tentang pembaharuan dalam pendidikan Islam, maka mesti diketahui terlebih dahulu hal-hal apakah yang sudah mengalami kemunduran dalam pendidikan Islam sehingga memerlukan pembaharuan; bagaimanakah kita dapat menjelaskan bahwa pembaharuan adalah sesuatu yang mesti dilakukan karena itu niscaya; serta adanya klausul yang menyatakan bahwa pembaharuan pemikiran dan kelembagaan Islam adalah syarat bagi kaum muslimin agar selaras dengan perkembangan zaman. Selanjutnya, agar manusia dapat memahami segala perubahan maka ia harus dapat memahami peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai cermin dan bahan pertimbangan dalam merumuskan harapan di masa depan. Poin yang terakhir, pendidikan adalah salah satu modal utama yang dimiliki manusia agar dapat mempersiapkan dirinya untuk merancang dan merealisir perubahan tersebut. Di antara beberapa tokoh pembaharu di Indonesia, Nurcholis Majdid adalah salah satu pembaharu yang berani menyuarakan ide, konsep, dan pemikiran yang (dinilai) kontoversial di masanya. Terjadinya perpecahan di kalangan umat Islam, dan kejumudan dalam perkembangan pemikiran Islam adalah latar kegelisahan intelektual Nurcholis Madjid. Dalam banyak kesempatan, Nurcholis Madjid berusaha untuk memberikan alternatif dalam memediasi (modus vivendi) antara golongan tradisionalis yang cenderung konservatif dengan golongan modernis yang cenderung liberal. Ide pembaharuan Nurcholis Madjid ini pada akhirnya juga mengarah kepada perbaikan pendidikan Islam saat ini yang mengalami masalah yang sifatnya multidimensional. Latar belakang itulah yang melahirkan pertanyaan penelitian dalam skripsi ini: Bagaimana konsep pendidikan Islam, dan pembaharuannya menurut Nurcholis Madjid, baik dalam perspektif filosofis, maupun metodologisnya? Penelitian ini dikerjakan secara pustaka (libraly research) sehingga buku dan artikel merupakan bahan utama dalam penelitian ini. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan filosofis, dengan filsafat pendidikan Progressivisme sebagai kerangka teoretiknya. Karena penelitian ini bersifat kualitatif, maka metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif-analitik.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan Islam menurut Nurcholis Madjid harus dapat memberikan arah pengembangan dua dimensi bagi peserta didik, yakni dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan. Jika diklasifikasikan, maka konsep pembaharuan pendidikan Islam Nurcholis Madjid merupakan sebentuk corak pendidikan progressif plus spiritualitas. Hal ini dibuktikan dengan memperhatikan dua orientasi pendidikan di atas dan prinsip-prinsip pemikiran Nurcholis Madjid yang kerap menekankan sikap terbuka, fleksibel, kritis dalam berpikir; gagasan tentang demokrasi; desakralisasi atau sekularisasi; atau cita-cita masyarakat madani yang toleran dan plural. Kesemua modalitas ini kemudian diwujudkan sebagai agenda pembaharuan pendidikan Islam melalui seperangkat metodologi yang beberapa di antaranya telah penulis identifikasi sebagai metode berpikir rasional, metode pemecahan masalah, eksperimen, kontemplasi, diskusi, dan penguasaan bahasa asing.
Copyrights : Copyright (c) 2010 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar