Jumat, 20 Mei 2011

Tuntutan PGHM Rusak Citra Guru

Ruwa Jurai Lampost : Sabtu, 21 Mei 2011

KALIANDA (Lampost): Insentif guru honorer murni di Lampung Selatan segera dicairkan. Namun, insentif guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Honorer Murni (PGHM) Lamsel belum diketahui waktu pemberiannya.

"Untuk itu, rekan-rekan guru honorer murni hendaknya sabar. Sebab, yang namanya anggaran bantuan pasti dibayarkan jika sudah tersedia," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Lamsel Wirham dalam jumpa pers dengan sejumlah wartawan di Kalianda, Kamis (19-5).

Menurut dia, seharusnya para guru honorer murni tidak menuntut macam-macam kepada Pemkab Lamsel. Apalagi profesi mereka adalah seorang guru yang seharusnya memberikan contoh baik, bukan menuntut macam-macam dan mengadu ke DPRD Lamsel. "Kewajiban para guru kan mengajar, tapi mereka malah menuntut yang macam-macam dan mengadu ke DPRD Lamsel. Dengan begitu, citra mereka menjadi tidak bagus," kata Wirham.

Saat ditanya berapa jumlah guru honorer murni yang tergabung dalam PGHM Lamsel, Wirham menjelaskan saat ini yang terdata 5.278 orang. Bahkan, guru honorer murni itu sama sekali belum terdata di Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lamsel. Sebab, dengan terdatanya jumlah guru honorer murni di PGRI, PGRI bisa melakukan pengawasan terhadap mereka.

"Untuk itu, saat ini kami melakukan pendataan jumlah seluruh guru honorer murni di Lamsel, karena masih ada tiga kecamatan lagi yang belum mendata guru honorer murninya di Dinas Pendidikan," ujar dia. (TOR/D-3)

KALIANDA (Lampost): Insentif guru honorer murni di Lampung Selatan segera dicairkan. Namun, insentif guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Honorer Murni (PGHM) Lamsel belum diketahui waktu pemberiannya.

"Untuk itu, rekan-rekan guru honorer murni hendaknya sabar. Sebab, yang namanya anggaran bantuan pasti dibayarkan jika sudah tersedia," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Lamsel Wirham dalam jumpa pers dengan sejumlah wartawan di Kalianda, Kamis (19-5).

Menurut dia, seharusnya para guru honorer murni tidak menuntut macam-macam kepada Pemkab Lamsel. Apalagi profesi mereka adalah seorang guru yang seharusnya memberikan contoh baik, bukan menuntut macam-macam dan mengadu ke DPRD Lamsel. "Kewajiban para guru kan mengajar, tapi mereka malah menuntut yang macam-macam dan mengadu ke DPRD Lamsel. Dengan begitu, citra mereka menjadi tidak bagus," kata Wirham.

Saat ditanya berapa jumlah guru honorer murni yang tergabung dalam PGHM Lamsel, Wirham menjelaskan saat ini yang terdata 5.278 orang. Bahkan, guru honorer murni itu sama sekali belum terdata di Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lamsel. Sebab, dengan terdatanya jumlah guru honorer murni di PGRI, PGRI bisa melakukan pengawasan terhadap mereka.

"Untuk itu, saat ini kami melakukan pendataan jumlah seluruh guru honorer murni di Lamsel, karena masih ada tiga kecamatan lagi yang belum mendata guru honorer murninya di Dinas Pendidikan," ujar dia. (TOR/D-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar