Minggu, 16 Oktober 2011

Diklat dari P2TK PAUDNI

SISWANTO, ST.


Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal Informal (PAUDNI), mempunyai hajat besar menyelenggarakan 3 jenis pendidikan dan pelatihan pada tanggal 27 September -1 Oktober 2011 yaitu TOT Tutor Keaksaraan, Diklat fungsional Penilik dan Diklat Fungsional Pamong Belajar. Bertempat di Hotel Grand Park Surabaya yang berlokasi dekat Pasar Atom Surabaya dan Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya, kegiatan tersebut di buka secara langsung oleh Dr. Nugaan Yulia Wardhani Siregar, M.Psi (Direktur P2TK).


“ PTK PAUDNI mempunyai 3 fokus diantaranya peningkatan karir dan kompetensi, peningkatan kualifikasi, serta penghargaan dan perlindungan “ Ujarnya. Peningkatan karir dan kompetensi meliputi ; 1. Program pembinaan PTK PAUD NI bagi Penilik dan Pamong Belajar baik dalam bentuk Diklat Fungsional maupun Diklat Teknis 2. Peningkatan Mutu PTK-PNF bekerjasama dengan Asosiasi Profesi/ Forum PTKPNF salah satunya IKATAN PENILIK INDONESIA 3. Pembentukan TPAK jabatan fungsional Penilik dan Pamong Belajar (PB) di masing-masing kabupaten/kota, dan melakukan pembinaan terhadap TPAK jabatan fungsional Penilik/PB secara terintegrasi dan berkesinambungan 4. Meningkatkan intensitas pembinaan kepada TPAK Kabupaten/Kota . Peningkatan kualifikasi diantaranya : Program Rintisan Pendidikan Gelar (RPG), Program Konversi, Program Bantuan Pendidikan. Penghargaan dan Perlindungan : Insentif bagi penilik/PB, Bantuan pendidikan/kualifikasi bagi penilik, Bantuan hukum bagi PTK PAUDNI melalui LKBH

Kegiatan yang diikuti oleh 102 peserta dari wilayah Indonesia Bagian Timur berlangsung Triparalel (tiga kegiatan dalam satu lokasi). Peserta sangat atusias baik dari Tutor Keaksaraan, Fungsional penilik maupun Fungsional Pamong Belajar. Berdiskusi tentang permasalahan yang dialami oleh peserta, sering kali ditanyakan kepada nara sumber. “ Bisakah bimbingan teknis ke SKB, dimasukkan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada sub Melaksanakan pemantapan persiapan kegiatan pembelajaran/pelatihan/pembimbingan, “ Tanya Uus Darus Sodli dari BPPNFI Regional VII Papua. Bimbingan Teknis kalau di dalamnya ada proses pembelajaran ke misal Keaksaraan fungsional, kesetaraan atau pendidikan nonformal dan informal yang lainnya bisa dimasukkan dalam KBM dan mendapatkan angka kreditnya, tetapi bimbingan teknis kelembagaan tidak dapat dimasukkan dalam KBM “ jawab Meidelina Tampubolon, staf yang membidangi angka kredit dari Direktorat PAUDNI .

Disamping materi menyusun bukti fisik butir kegiatan pamong belajar , ada materi inti yang lainnya yang disampaikan oleh narasumber, diantaranya Drs. Nasruddin tentang jabatan fungsional PB dan Angka kreditnya, Prof Dr Suketiyarno memberikan materi Perencanaan, Pelaksanaan, Penilaian Kegiatan Belajar Mengajar, Prof Dr. Ismed Basuki memberikan materi Pengkajian program PAUDNI, Pengembangan Model PAUDNI dan Prof Dr. Ishak Abdulhak pengembangan profesi, penyusunan karya tulis ilmiah. Setiap narasumber tidak hanya memberi materi melainkan juga tugas individu dan kelompok kepada peserta pamong belajar seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat Proposal, menyusun karya ilmiah, membuat daftar usulan penetapan angka kredit (DUPAK), praktis selama 5 hari peserta “di gelentor” dengan materi dan tugas. “ Begitu banyak materi yang diberikan oleh para narasumber, membuat kita semakin tahu banyak kekurangan pada diri kita ” ujar Kamaruddin dari Sulawesi Tengah

“Mudah-mudahan diklat yang diselenggarakan oleh P2TK PAUDNI dapat bermanfaat dan mengoptimalkan kompentensi bagi Tutor Keaksaran, Penilik dan Pamong Belajar “ Ujar Panitia dalam sambutan penutupan. [sis-online]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar