Kamis, 09 Juni 2011

KELIRU : Ikut Olimpiade Sains SMA tanpa Target


Judul berita di Lampost yang mengatakan "Ikut Olimpiade Sains SMA Tampa Target" cukup menyesakkan dada, bagaimana mungkin kita yang pernah meraih medali Emas di IBO, emas, perak dan perunggu di tingkat nasional sekarang tampil ke gelanggang tampa target. Artinya keikut sertaan kita di lomba olimpiade ini adalah untuk kesekian kalinya, dan kita pernah mengukir prestasi puncak yaitu Medali Mas pada Internasional Blogy Olympiade (IBO) yang diraih oleh Irfan haris dari SMAN 1 Pringsewu. Setidaknya kita telah memiliki pengalaman bagaimana melakukan pembinaan siswa dalam rangka mengikuti lomba olimpiadi sains ini. tentu saja kita semua berharap dari tahun ke tahun prestasi anak anak kita selalu meningkat. Apalagi lomba olimpiade ini sejatinya dimulai dari lomba perkelas, lalu persekolah, lalu perkabupaten, lalu perprovinsi dan seterusnya, artinya setiap anak secara formal telah pernah mengikuti lomba ini setidaknya pada tingkat kelas dan sekolah.

Perjalanan dari tahun ke tahun ini seyogyanya bisa lebih bagus, apalagi sistem penilaian pada lomba ini sangat membuka kesempatan kepada setiap siswa untuk berprestasi, sepuluh orang siswa peserta umpamanya bisa sama sama meraih Medali Mas
manakala mereka mencapai skor yang sama, itulah sebabnya maka masing masing daerah tidak ditetapkan kuwotanya, bisa mengirim banyak dan bisa tidak mengirim sama sekali. Tetapi ini adalah berarti kesempatan sangat terbuka.

Adalah sangat keliru manakala dikatakan bahwa lomba ini diikuti oleh siswa tampa target. Tidak menargetkan kemajuan yang berarti dalam sebuah lomba yang rutin diselenggarakan setiap tahun, sama saja dengan tidak melakukan pembinaan sama sekali. Target memang harus ada, tetapi hendaknya dilakukan secara SMART. Yaitu special, measurable, attainable, rasional dan time bond.

Target itu harus ada, yang spesial, dan jelas batasannya, serta dapat difahami oleh pihak sekolah, kedua target ini adalah sesuatu yang sangat mungkin dicapai (measurable), target itu harus rasional, dan target itu harus jelas waktunya, kalau tahun kemaren kita mencapai apa, maka tahun ini kita harus mencapai apa (ime bond). Jadi jangan sampai pembinaan ini justeru berjalan mundur.

Pembinaan berjalan mundur seperti itu adalah seperti pembinaan RSBI yang semula mendominasi prestasi ujian nasional, tetapi setelah ditunjuk menjadi sekolah pelaksana program RSBI koq justeru dikalahkan oleh nonRSBI. Ini pasti ada yang salah, dan kesalahan itu menjadi jelas yaitu TAMPA TARGET.
===========================================
Pendidikan Lampost : Kamis, 9 Juni 2011

Ikut Olimpiade Sains SMA Tanpa Target.


BANDAR LAMPUNG (Lampost): Sebanyak 336 siswa SMA perwakilan dari kabupaten/kota se-Lampung berkompetisi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Provinsi, 7-9 Juni 2011. Namun, Dinas Pendidikan tidak memberikan target khusus kepada peserta.

Kompetisi yang dipusatkan di dua lokasi, yakni di Hotel Indra Puri dan Hotel Nusantara akan menguji kemampuan siswa dalam delapan mata pelajaran: Fisika, Biologi, Matematika, Komputer, Ekonomi, Kimia, Kebumian, dan Astronomi.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Perguruan Tinggi (Dikmenti) Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Agus Dwi Sunarti, yang juga bertindak sebagai ketua panitia pelaksana, mengatakan peserta OSN merupakan perwakilan dari 14 kabupaten/kota se-Lampung yang meraih juara I, II, dan III pada kompetisi di setiap daerah.

"Setiap kabupaten/kota diwakili 24 siswa pada kompetisi OSN Tingkat Provinsi," kata Dwi di sela pembukaan di Hotel Nusantara, Selasa (7-6) malam.

Dwi mengatakan setiap peserta memiliki kesempatan untuk dapat mewakili Lampung pada ajang OSN Nasional yang akan digelar di Manado, 11-16 september 2011.

Menurut Dwi, tidak ada kuota bagi siswa peserta untuk dapat mewakili Lampung di tingkat nasional. Sebab, mekanisme seleksi bukan berdasarkan kuota, melainkan passing grade tertinggi. "Jadi, jumlah siswa yang akan mewakili Lampung di OSN tingkat nasional nantinya diseleksi berdasarkan passing grade," kata Dwi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Tauhidi, dalam sambutannya mengatakan kompetisi OSN yang melibatkan siswa SMA se-Lampung tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa. Melalui OSN, kata Tauhidi, diharapkan berimplikasi positif dan tertanam pada diri para generasi muda untuk mengisi pembangunan. YAR/S-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar