Selasa, 14 Februari 2012

LAPORAN PEMAGANGAN PART 2







BAB IITINJAUAN PUSTAKA 

           Indonesia sebagai negara beriklim tropis, mempunyai tanaman obat yang sangat beragam, sehingga tradisi penggunaan tanaman obat sudah ada dari nenek moyang yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, baik penyakit dalam maupun penyakit luar. Secara umum yang dimaksud dengan obat tradisional atau herbal adalah ramuan dari tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat yang diketahui dari penuturan orang-orang tua atau pengalaman. 
           Umumnya masyarakat memanfaatkan bahan-bahan asal tanaman obat masih dalam keadaan segar, maupun yang sudah dikeringkan sehingga dapat disimpan lama yang disebut dengan simplisia (Agus & Jacob, 1992 dalam Mumpuni, 2004). Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern (Lusia, 2006). 
           Kelebihan pengobatan dengan menggunakan ramuan tumbuhan secara tradisional tersebut disamping tidak menimbulkan efek samping, juga ramuan tumbuh-tumbuhan tertentu mudah didapat di sekitar pekarangan rumah, dan mudah dibuat. Proses pengolahan obat tradisional pada umumnya sangat sederhana, diantaranya ada yang diseduh dengan air, dibuat bubuk kemudian dilarutkan dalam air, ada pula yang diambil sarinya; cara pengobatan pada umumnya dilakukan peroral (diminum) (Pudjarwoto et al, 1992). 
           Tanaman obat di Indonesia terdiri dari beragam spesies yang kadang kala sulit untuk dibedakan satu dengan yang lain. Komponen aktif yang terdapat pada tanaman obat yang menentukan tercapai atau tidaknya efek terapi yang diinginkan (Lusia, 2006). Berikut adalah beberapa tanaman herbal yang dapat digunakan untuk pengobatan secara tradisional antara lain : 

           1. Kenanga (Canangium odoratum) 
          Tanaman kenanga (Canangium odoratum) termasuk keluarga Anonaceae (kenanga-kenangaan). Pada umumnya berbatang besar sampai diameter 70 cm dengan tinggi mencapai 25 meter lebih. Meski begitu, juga bisa digunakan sebagai tanaman hias dalam pot, dengan ketinggian maksimal 3 meter dan bertajuk lebar. Daunnya tunggal setangkai, berbentuk bulat telur atau bulat telur memanjang, dengan pangkal daun mirip jantung dan ujung daun runcing. Panjang daun mencapai 10 – 23 cm, dan lebar 4,5 – 14 cm.  
          Penampilannya memang menarik. Bunganya berbentuk “bintang” majemuk, pendek, menggantung dan berwarna hijau ketika masih muda, dan menjadi kuning setelah masak. Bunganya memancarkan aroma harum. Bunga itu muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas pohon, dengan susunan yang khas. Mahkota bunga umumnya berjumlah 6, namun terkadang berjumlah 8 atau 9, berdaging, terlepas satu sama lainnya, dan tersusun dalam 2 lingkaran yang masing-masing biasanya berjumlah 3. Benang sarinya banyak, dan ruang tempat sari berhubungan terdapat di ujung tangkai sari, berbentuk memanjang dan tertutup, berwarna cokelat muda. Jumlah bakal buah sekitar 7 – 15. Kepala putik berbentuk tombol. Buah berbentuk bulat telur terbalik, panjang dua cm, berdaging tebal, berwarna hijau ketika masih muda, dan menjadi hitam setelah tua. Lazimnya, buah mengelompok sekitar 6 – 10 buah pada satu tangkai utama. Biji kenanga sekitar 8 – 12 per buah tersusun dalam dua baris, berbentuk bundar, pipih, berkulit keras dan warnanya cokelat. 





 

      1. Pembudidayaan Tanaman Kenanga 
          a. Perbanyakan 
              Kenanga bisa diperbanyak secara generative. Namun, perbanyakan secara generative masih sulit dilakukan, baik dengan cangkokan, okulasi maupun kultur jaringan. Benih kenanga tidak dapat disimpan dalam suasana kering. Pada kadar air 4 - 5% benih hanya dapat disimpan 3 – 4 hari. Pada kadar air diatas 50% dapat disimpan selama 1 – 2 minggu. Dengan sifat yang demikian, benih kenanga dapat dikategorikan ke dalam benih rekaisitran. 
               Benih kenanga dapat tumbuh dalam kisaran suhu 20 – 30oC, dengan terobosan sinar di atas 10%. Pada kondisi lingkungan yang optimal, benih kenanga dapat tumbuh setelah 3 – 4 minggu setelah penyemaian. 

          b. Pembibitan 
               Apabila tanaman ditanam secara monokultur, jarak tanam kenanga berkisar antara 5 – 7 m. dan lubang tanam disiapkan kira – kira sebulan sebelum ditanam yaitu dengan ukuran minimal 40, 40, 40 cm3. Dua minggu sebelum ditanam, lubang tanam ditutup, dan sebaiknya di beri pupuk kandang 5 – 10 kg tiap lubang. Untuk melilndungi bibit yang baru ditanam, pada setiap lubang tanaman disediakan naungan sementara. 

          c. Pemeliharaan 
          Pada tahun pertama setelah penanaman, perlu diusahakan agar disekitar tanaman bebas gulma terutama yang berbentuk semak. Pada tanah yang kosong bisa diisi tanaman misalnya tanaman semusim atau tanaman penutup tanah.
            Untuk pertumbuhan yang baik, tanaman memerlukan pupuk terutama menjelang berbunga. Dosis dan macam pupuk anjuran penelitian masih belum ada, begitu pula pengalaman petani. Mengingat produk utama adalah bunga, yang umumnya dipannen 2 kali setahun, maka diperkirakan diperlukan dosis pupuk yang cukup tinggi. Tetapi karena memiliki perakaran yang kuat dan cukup dalam, diperkirakan dosis pupuk lebih rendah. Untuk menjaga agar tanaman berproduksi normal, diperlukan pemupukan sekitar 1 – 2 kg NPK (Urea,TSP dan ZK) setiap pohon.

          d. Panen 
            Tanaman kenanga paling cepat berbunga sekitar 2 atau 5 tahun atau bisa juga dipanen ketika pangkal dari bunga menunjukkan warna kekuningan. Bunga yang dipanen pada akhir musim kemarau dapat menghasilkan mutu minyak atsiri terbaik. Untuk mutu terbaik bunga dipanen harus benar – benar tua atau matang yaitu warnaya kuning tua. Dan kandungan minyak atsiri tertinggi terdapat pada malam hari sedangkan pada siang hari kandungan minyak atsiri akan menurun, sehingga bisa mengurangi kualitas minyak atsiri. Oleh karena itu panen bunga hendaknya dilakukan sepagi mungkin dan tidak melebihi pukul 9 pagi . 

      2. Kendala dan cara penanganannya 
         Gangguan utama Dalam tanaman ini adalah serangan ulat pemakan daun (Maenas maculfasciee WLK) bersifat poliphagus dan menyerang pada musim hujan. Pengendalian hama ini dapat dilakukan secara mekanik atau fisik, secara biologis maupun secara kimia. Pengendalian secara mekanik atau fisik dilakukan dengan cara membakar atau membunuh langsung larva yang terkumpul batang. Tindakan selanjutnya adalah dengan sanitasi di sekitar areal tanaman di sarang, di rumput dan disisa – sisa sampah. Dengan demikian pupa yang beredar disekitar tanah dapat dieradikasi. 
        Pengendalian secara biologis dapat dilakukan dengan cara parasit dari ordo dipetra serta bakteri yang menyerang larva Maenas maculfasciee. Sedangkan pengendalian secara kimiawi dengan menggunakkan Azodrin 15 WSC yang diaplikasikan secara sistemik (infus) dan langsung disemprotkan pada tanaman yang terserang dengan dosis 2ml/l. selanjutnya dari hasil penelitian diketahui bahwa Atabron 50 EC, dan Dursban 20 EC pada konsentrasi 0,5 ml/l cukup untuk membunuh larva instar ketiga. 

      3. Manfaat kenanga (Cananga odoratuum)
       Para wanita Thailand, wanita Malaysia (dan juga wanita Bali) banyak memanfatkan bunga kenanga segar untuk mengharumkan rambut, pakaian dan tempat tidur mereka. Bahkan dalam tradisi Jawa, kenanga sering hadir pada berbagai upacara atau kebudayaan adat. Misalnya, bersama bunga melati dan mawar, disebut “bunga setaman”, yang dipakai sebagai bunga tabur pada waktu ziarah ke makam. Selain itu, masyarakat Jawa juga mengolah kenanga menjadi minyak rambut, yang lebih populer disebut leno cemceman.
         Ada juga yang memanfatkan kenanga sebagai bahan campuran tembakau, agar beraroma harum. Tak kalah menarik, orang-orang Banyumas (Jawa Tengah) terbiasa memanfaatkan ekstrak bunga kenanga untuk menyembuhkan serangan penyakit malaria. Dengan caranya, mengeringkan 3 kuntum bunga kenanga, disedu dengan segelas air panas, dan kemudian ditutup rapat, lalu disaring selanjutnya diminum secara teratur. 

     4. Kandungan 
      Bunga kenanga mengandung minyak atsiri, yang dikenal dengan nama minyak kenanga, yang mempunyai khasiat dan bau yang khas. Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak bunga kenanga juga memiliki kemampuan menolak nyamuk karena adanya kandungan linalool, geraniol, dan eugenol. 

     5. Inovasi atau Harapan 
        Harapan saya semoga bunga kenanga ini bisa menjadi peluang usaha bagi para petani atau pebisnis atau bahkan bagi masyarakat luas guna dapat memajukan perekonomian tanah air dan mengurangi kemiskinan. Di samping perolehan, penanaman dan perawatannya yang cukup mudah, bunga kenanga juga banyak berkhasiat sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar