Pendidikan Lampost : Sabtu, 4 Juni 2011
Bujang Rahman
Dekan FKIP Unila
KHUSUS untuk rayon 7 Universitas Lampung pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan dimulai 4 Juni 2011. Salah satu kegiatan yang paling menyita energi adalah PLPG (Pendidikan dan Lelatihan Profesi Guru). PLPG 2011 sanagat berbeda dengan PLPG tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu perbedaan yang mendasar adalah dari komposisi waktu yang hampir 80 persen berupa praktek, terdiri dari workshop dan peer teaching. Hasil PLPG ini diharapkan benar-benar menjadi bekal bagi guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Universitas Lampung beserta perguruan tinggi mitra, yaitu STKIP PGRI Bandar Lampung, Universitas Muhammadiyah Metro, dan STKIP Muhammadiyah Pringsewu telah mempersiapkan segala sesuatu secara maksimal agar penyelenggaraan PLPG sesuai dengan harapan. Output PLPG antara lain dihasilkannya perangkap pembelajaran oleh guru, serta dikuasinya berbagai strategi dan metode pembelajaran secara efektif. Selesai mengikuti PLPG, guru benar-benar diharapkan memiliki pengetahuan dan skill dalam pembelajaran.
Meskipun demikian, berhasil tidaknya PLPG sangat ditentukan oleh guru sendiri sebagai peserta. Instruktur tidak lebih hanya sebatas fasilitator, sedangkan yang mengerjakan semua tahapan PLPG adalah guru. Kesiapan fisik dan mental, kesungguhan dan keuletan para guru peserta PLPG menjadi faktor dominan. Adapun kesiapan bahan, alat, dan administratif meliputi:
1. Bahan dan alat untuk mengikuti PLPG, seperti RPP, bahan ajar, buku sumber, media, laptop.
2. Perlengkapan administrasi meliputi fotokopi ijazah yang dilegalisasi, SK kepangkatan terakhir, surat tugas dan jam mengajar dari kepala sekolah dan form A1.
Instruktur tidak dapat berbuat banyak jika guru tidak mempersiapkan diri dengan baik. Semua pihak terlebih guru harus benar-benar memahami dan meyakini bahwa PLPG berbasis kinerja guru. Hilangkan jauh-jauh anggapan bahwa PLPG hanya formalitas karena sistem penilaian kelulusan PLPG pun tahun ini sangat ketat.
Sangatlah tepat jika guru benar-benar memanfaatkan PLPG sebagai momen untuk meningkatkan mutu. Tidak perlu ada sedikit pun perasaan merasa rendah diri karena mengikuti PLPG, sebab lebih dari 90 persen peserta sertifikasi guru 2011 adalah PLPG, bukan karena tidak lulus portofolio, tetapi sejak awal memang sudah dipersiapkan untuk mengikuti PLPG.
Guru jangan merasa terbebani, apalagi tertekan mengikuti PLPG, karena semua instruktur akan memosisikan diri sebagai fasilitator yang selalu siap melayani guru agar dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan secara optimal. Kini tinggal tergantung pada keaktifan, kreativitas, dan kerja keras dari para guru peserta PLPG. n
Tidak ada komentar:
Posting Komentar