Pendidikan Lampost : Rabu, 29 Desember 2010
‘STADIUM GENERAL’
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Televisi memiliki kekuatan memengaruhi sikap dan perilaku anak lebih dahsyat dibandingkan dengan media lainnya. Siaran televisi kini telah memasuki ruang keluarga di Indonesia dalam durasi lebih dari 20 jam sehari. Tanpa bimbingan orang tua, televisi dapat berdampak negatif bagi anak.
Hal itu disampaikan Nina Mutmainnah, wakil ketua umum Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), sekaligus akademisi Universitas Indonesia pada stadium general di Jurusan Komunikasi FISIP Unila, Selasa (28-12).
Ia mengatakan di antara berbagai media massa, televisi memainkan peran terbesar dalam menyajikan informasi yang tidak layak dan terlalu dini bagi bagi anak-anak.
"Menurut para pakar media dan psikologi, di balik keunggulan yang dimilikinya, televisi berpotensi besar meninggalkan dampak negatif di tengah masyarakat, khususnya anak-anak," kata dia.
Memang ada usaha untuk menggerakkan para orang tua agar mengarahkan anak mereka menonton program atau acara yang dikhususkan untuk mereka saja, tetapi pada prakteknya sedikit sekali orang tua yang memperhatikan ini.
"Lebih mengkhawatirkan, kebanyakan orang tua tidak sadar akan kebebasan media yang kurang baik atas anak-anak. Anak-anak tidak diawasi dengan baik saat menonton televisi. Dengan kondisi ini sangat dikawatirkan bagaimana dampaknya bagi perkembangan anak-anak," ujar Nina.
Ketua Umum HMJ Ilmu Komunikasi FISIP Unila Fitra Fatahillah mengatakan acara stadium general ini diikuti lebih dari 200 mahasiswa baik dari jurusan komunikasi maupun jurusan lainnya di lingkungan FISIP Unila. (MG14/S-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar