Ruwa Jurai : Rabu, 9 Februari 2011
SEMINAR ESQ
METRO (Lampost): Pemerintah Kota Metro mengajak guru SD dan SMP di Kota Metro untuk menerapkan nilai-nilai asmaul husna dalam aktivitas dan kehidupan sehari-hari.
Dengan menerapkan nilai-nilai asmaul husna, minimal tujuh budi utama yakni jujur, tanggung jawab, disiplin, visioner, kerja sama, adil, dan peduli, setiap langkah dan akitivitas akan lebih baik dalam kehidupan di dunia dan akhirat," kata Kepala Dinas Pendidikan Metro Pramono saat membuka Seminar ESQ di Pemkot Metro, Sabtu (6-2).
Seminar yang diisi trainer ESQ Aldin Syarifuddin itu diikuti 300 guru SMP dan SD yang dibagi dalam dua termin. Aldin mengajak para guru untuk selalu ikhlas menjalankan tugas hanya karena Allah. Sebab, guru berperan penting dalam membentuk karakter bangsa.
Sementara itu, Minggu (6-2), seminar ESQ berlangsung di Universitas Muhammadiyah Metro (UMM) yang diikuti staf dan jajaran UMM termasuk Rektor UMM Handoko.
Seminar bertujuan menstimulus bidang pendidikan untuk membentuk karakter bangsa juga dianjutkan dengan gerakan moral.
"Lewat kegiatan ini, kami berharap akan terwujudnya Indonesia Emas 2020," kata Aldin. (SAG/D-3)
Tampilkan postingan dengan label Seminar Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seminar Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Jumat, 11 Februari 2011
Jumat, 28 Januari 2011
'Lampost'-Excellent Mind Gelar Seminar Pendidikan
Pendidikan Lampost : Jum'at, 28 Januari 2011
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Lampung Post bekerja sama dengan Excellent Mind Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan dengan tema Mind technology for education 2011, Selasa (15-2), di GSG Unila. Seminar ini menghadirkan narasumber Wahyu Eko Prasetyanto, Master Neouro Psychology Certified Hypnotheraphy Instructor yang juga penulis buku Benarkah Ada Anak yang Malas dan Bodoh?.
Bagi peserta yang ingin mengikuti kegiatan ini bisa mendaftarkan diri hingga Minggu (13-2). Sedang biaya pendaftaran Rp150 ribu/peserta di kantor Lampung Post Jalan Ahmad Yani No. 7 dan Jalan Soekarno-Hatta 108, Rajabasa, Bandar Lampung.
Menurut Wahyu, pada dasarnya semua manusia dilahirkan dengan jumlah sel otak, ukuran, dan kualitas otak yang sama. Hasil penelitian yang dilakukan Prof. Marian Cleeves Diamond, seorang neuroscientist dari Universitas California, AS, menyebutkan otak kita dengan otak Albert Einstien adalah sama, dari sisi jumlah sel, ukuran, berat maupun bentuknya.
Dengan demikian, seharusnya kita pun mempunyai potensi atau peluang yang sama untuk menjadi sejenius Einstien. Akan tetapi kenapa negara kita selalu menduduki ranking yang tidak menggembirakan di urutan HDI (Human Development Index). Indonesia selalu kalah dengan negara-negara kecil tetangga kita: Vietnam, Singapura, bahkan dengan Malaysia, negara yang 20 tahun lalu mengirimkan orang-orangnya untuk belajar apa pun di negara kita.
Menurut Ketua Panitia Pinta R. Damanik, tujuan dilaksanakannya seminar ini dalam rangka mengenalkan konsep Mind Technology kepada masyarakat luas, khususnya kepada kalangan pendidik, dan menyampaikan wacana pemanfaatan Mind Technology di dunia pendidikan. (UNI/S-1)
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Lampung Post bekerja sama dengan Excellent Mind Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan dengan tema Mind technology for education 2011, Selasa (15-2), di GSG Unila. Seminar ini menghadirkan narasumber Wahyu Eko Prasetyanto, Master Neouro Psychology Certified Hypnotheraphy Instructor yang juga penulis buku Benarkah Ada Anak yang Malas dan Bodoh?.
Bagi peserta yang ingin mengikuti kegiatan ini bisa mendaftarkan diri hingga Minggu (13-2). Sedang biaya pendaftaran Rp150 ribu/peserta di kantor Lampung Post Jalan Ahmad Yani No. 7 dan Jalan Soekarno-Hatta 108, Rajabasa, Bandar Lampung.
Menurut Wahyu, pada dasarnya semua manusia dilahirkan dengan jumlah sel otak, ukuran, dan kualitas otak yang sama. Hasil penelitian yang dilakukan Prof. Marian Cleeves Diamond, seorang neuroscientist dari Universitas California, AS, menyebutkan otak kita dengan otak Albert Einstien adalah sama, dari sisi jumlah sel, ukuran, berat maupun bentuknya.
Dengan demikian, seharusnya kita pun mempunyai potensi atau peluang yang sama untuk menjadi sejenius Einstien. Akan tetapi kenapa negara kita selalu menduduki ranking yang tidak menggembirakan di urutan HDI (Human Development Index). Indonesia selalu kalah dengan negara-negara kecil tetangga kita: Vietnam, Singapura, bahkan dengan Malaysia, negara yang 20 tahun lalu mengirimkan orang-orangnya untuk belajar apa pun di negara kita.
Menurut Ketua Panitia Pinta R. Damanik, tujuan dilaksanakannya seminar ini dalam rangka mengenalkan konsep Mind Technology kepada masyarakat luas, khususnya kepada kalangan pendidik, dan menyampaikan wacana pemanfaatan Mind Technology di dunia pendidikan. (UNI/S-1)
Langganan:
Postingan (Atom)