Sabtu, 26 Juni 2010

UNNES (universitas Negeri Semarang)

Universitas Negeri Semarang (disingkat Unnes) adalah perguruan tinggi negeri di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Perguruan tinggi ini terletak di Sekaran, Gunungpati, daerah dataran tinggi di bagian selatan Kota Semarang.
Unnes telah berdiri sejak tahun 1965 di kota Semarang, kota tua yang merupakan ibu kota provinsi Jawa Tengah.Dahulu namany adalah IKIP Semarang namun dengan terbitnya Keputusan presiden Nomor 124 Tahun 1999 tentang perubahan IKIP Semarang, Bandung dan Medan menjadi Universitas, maka IKIP Semarang kemudian bernama Universitas Negeri Semarang.Dengan enam fakultas dan satu program pascasarjana, saat ini Unnes mendidik sekitar 21.000 mahasiswa yang tersebar dalam jenjang program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana


Saat ini Unnes memiliki 8 fakultas, yaitu:
Fakultas Ilmu Pendidikan
  • Jurusan Psikologi
Prodi Psikologi S1
Fakultas Bahasa dan Seni
  • Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Sastra Indonesia (S1)
  • Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah Jawa
Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Satra Jawa (S1)
  • Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris
Pendidikan Bahasa Inggris (S1)
Sastra Inggris (S1)
  • Jurusan Bahasa dan Sastra Asing
Pendidikan Bahasa Prancis (S1)
Pendidikan Bahasa Jepang (S1)
Pendidikan Bahasa Arab (S1)
Sastra Perancis (S1)
Bahasa Jepang (D3)
  • Jurusan Seni Rupa
Pendidikan Seni Rupa (S1)
Seni Rupa (S1)
Desain Komunikasi Visual (D3)
  • Jurusan Seni Drama Tari Musik (Sendratasik)
Pendidikan Seni Tari (S1)
Pendidikan Seni Musik (S1)
Fakultas Ilmu Sosial
Fakultas Matematika dan IPA
Fakultas Teknik
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Fakultas Ekonomi
  • Jurusan Manajemen
Prodi Manajemen S1
Prodi Administrasi perkantoran D3
  • Jurusan Ekonomi Pembangunan
Prodi Ekonomi Pembangunan S1
  • Jurusan Akuntansi
Prodi Akuntansi S1
Prodi Akuntansi D3
Fakultas Hukum
Program Pascasarjana

STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik)

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS jakarta) merupakan perguruan tinggi kedinasan program DIV, yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1958, memanggil pemuda-pemudi Indonesia lulusan sekolah menengah umum untuk dididik menjadi ahli statistik. STIS mengemban visi menjadi lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang berfungsi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang statistika dan komputasi statistik dengan mendidik kader yang memiliki kemampuan akademik/profesional.
Kurikulum dibuat sesuai dengan perkembangan ilmu ekonomi, kependudukan, sosial, dan teknologi informasi. Proses dan metode pembelajaran ditekankan pada pengembangan ketrampilan di bidang statistik dan komputasi statistik

Dengan demikian lulusan STIS merupakan tenaga yang mampu merencanakan dan melaksanakan penelitian, melakukan analisis di bidang sosial-ekonomi serta merencanakan dan mengembangkan sistem informasi.
STIS mempunyai dua jurusan: Jurusan Statistika (Ekonomi dan Sosial-Kependudukan) dan Jurusan Komputasi Statistik. Jurusan Statistika menghasilkan tenaga ahli statistik ekonomi serta tenaga ahli statistik sosial-kependudukan, dan Jurusan Komputasi Statistik menghasilkan tenaga ahli komputasi dan sistem informasi.Tenaga Pengajar merupakan lulusan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri dengan jenjang S2 dan S3 Lulusan STIS mendapat gelar Sarjana Sains Terapan (S.S.T.).



Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) merupakan institusi pendidikan kedinasan dibawah naungan Badan Pusat Statistik dan telah mengalami peningkatan status dari Akademi Ilmu Statistik (AIS). AIS berdiri berdasarkan Surat Keputusan Perdana Menteri Indonesia (pada waktu itu, Ir. H. Djuanda) Nomor 37/PM/1958, Tanggal 11 Agustus 1958.
Pada awal mula berdirinya, AIS mendapat bantuan dana dan tenaga ahli dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bantuan disalurkan melalui Statistical Research and Development Centre yaitu lembaga yang didirikan oleh pemerintah Indonesia. BPS bekerjasama dengan Badan PBB, United Nations Development Program (UNDP).
Tahun 1964, BPS sudah membuka Perguruan Tinggi Ilmu Statistik (PTIS) dengan dosen (pengajar) bantuan dari PBB dan alumni AIS. Pada tahun 1965 bantuan ini terhenti karena Indonesia keluar dari PBB dan sejak itu pula PTIS ditutup. Walupun PTIS sudah tidak beroperasi, AIS tetap melaksanakan proses pendidikan. Pada tahun 1995-1996 dilakukan usaha meningkatkan pendidikan ahli madya statistik (D-III) menjadi pendidikan ahli statistik (D-IV) dalam rangka merespon era Digital Economy.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) melalui Surat Keputusan Nomor 295/D/T/97 Tanggal 24 Pebruari 1997 mengijinkan BPS menyelenggarakan Program Diploma IV. Kemudian setelah itu, diterbitkan Keppres No.163 Tahun 1998 tentang STIS di bawah naungan BPS, sehingga sejak saat itu berdirilah STIS. Sesuai dengan Keppres tersebut, status STIS adalah sekolah tinggi kedinasan yang pembinaan teknisnya dilaksanakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan pembinaan secara fungsional dilaksanakan oleh Kepala BPS.

Memilih kost yang aman , nyaman , tidak borosan


Saat ini adalah masa-masa setelah kelulusan SMA, banyak sekali anak-anak SMA yang sudah lulus berbondong-bondong ke kota untuk mencari ilmu tingkat lanjut yaitu kuliah. Namun lebih tepatnya, masa ini adalah masa mereka untuk mengikuti bimbingan belajar sebelum tes SNMPTN nanti. Biasanya mereka menetap di kost, rumah saudara, atau menyewa rumah selama satu tahun sekaligus.
Disini akan saya bahas cara mencari kost yang baik dari segi harga, kualitas, dan sosialnya. 

Memilih kost yang baik sebenarnya relatif juga tingkat kesulitanya. Dari uraian diatas bisa ditarik kesimpulan kalau mau mencari kost, setidaknya jangan terlalu mepet. Carilah kost jauh-jauh hari sebelumnya, misalnya
sebulan sebelumnya. Karena pada saat penerimaan mahasiswa baru nanti, harga kost biasanya naik seiring banyaknya yang mencari kos-kosan.

Apa sih definisi kost yang baik itu?

Kalau menurut saya kost yang baik itu (bisa berbeda setiap orang):
  • Nyaman ditempati.
  • Dekat dengan kampus.
  • Tempat nyuci dan tempat menjemur pakaian ada.
  • Listrik tidak mati-mati bila menyalakan berapapun alat elektronik.
  • Bisa membawa kunci kost, jadi bisa pulang jam berapa saja.
  • Daerah aman.
  • Penting: Anak-anak kost lain yang sependapat dengan kita.
Untuk poin nyaman ditempati, saya kira kata “nyaman” juga relatif pengertiannya. Kost yang nyaman itu berbeda pengertiannya dari saya dan teman-teman. Kalau saya, kost yang nyaman itu pokokknya bisa menyalakan komputer, internetan bebas, dan bisa tidur kapan saja. Tidak perlu kamar yang bagus, serba mewah, dan lain-lain. :p
Kondisi kamar kost 36b
Untuk poin yang lain saya kira bisa dipahami sendiri. Saya akan mencoba menyoroti poin terakhir. Maksudnya anak-anak kost lain, sependapat dengan kita itu begini. Apabila kita ngekost di tempat yang mungkin anak kostnya tidak cocok dengan kita, pasti timbul rasa tidak nyaman kan? Misalnya saya ini suka GG Inter, kalo anak-anak yang lain suka A Mild sih tidak apa-apa. Tapi kalau mereka merasa terganggu dengan asap putih yang terbang melayang-layang kan juga membuat kita tidak enak saat mau menyalakan GG Inter di kos-kosan. Jadi melihat-lihat sifat dan sikap calon teman kost itu juga penting. Namun kalau kost hanya sebentar, misalnya satu dan dua hari, hal ini bisa diabaikan.

Jadi poin penting dalam mencari kost yang baik dan murah adalah:

  1. Carilah kost jauh-jauh hari sebelum musim penerimaan mahasiswa baru. Kasih DP alias uang muka kepada ibu kost, agar mereka mau mematok kamar kost tersebut untuk Anda. Insya Allah harganya lebih murah kok kalau jauh hari sebelumnya.
  2. Kost dekat kampus biasanya lebih mahal. Apabila ingin yang lebih murah, carilah yang agak jauh dari kampus. Bagi yang berencana membawa sepeda motor, sekalian mencari kost yang jauh juga boleh.
  3. Periksalah semua fasilitas kost yang ada. Misalnya listrik, air, kondisi kamar, kamar mandi, tempat mencuci, jemuran, dan lain-lain. Tanyakan juga kepada ibu kost tentang kondisi kost sewaktu hujan. Soalnya di daerah UNAIR sering terjadi banjir.
  4. Tanyakan dahulu kepada orang-orang sekitar atau senior tentang harga kost yang murah itu dimana. (sangat membantu).
Semoga artikel ndak penting ini bermanfaat bagi calon mahasiswa baru UNAIR [khususnya] dan para pencari kost seluruh Indonesia Raya [umumnya].

Cara mengatur uang saku agar berlipat ganda


siapa sih yang nggak suka punya banyak uang saku , pastinya nggak ada.Biasanya  kalo kita punya banyak uang rasanya pingin beli sesuatu. Padahal sesuatu yang kita beli mungkin tidak terlalu bermanfaat sehingga tanpa sadar uang kita nggak tahu kemana habisnya ,,
Berikut,aku kasih tips mengatur uang saku.

1. Usahakan untuk langsung pulang ke rumah setiap kali sepulang sekolah/kuliah. Dan usahakan untuk kaga nongkrong di warung, mall ato tempat jajan. soalnya tanpa sadar, kita pasti mengeluarkan uang untuk membeli minuman botol, cemilan atau benda-benda yang tidak diperlukan.

2. Biasakan untuk membawa makanan dari rumah, baik makanan berat atau snack. Jadi pengeluaran kita akan lebih sedikit, karena nggak setiap hari makan siang di kantin.

3. Nggak usah membalas sms yang kurang penting. Nggak perlu juga memforward sms lucu atau hanya iseng-iseng saja.

4. Biasakan untuk nggak naik kendaraan pribadi, dan memakai kendaraan umum.

5. Simpan uangmu! Daripada beli komik atau novel, ato DVD mending ke tempat peminjaman buku, atau taman bacaan. Kalau saya sih nyaranin buat beli komik yang paketan, misal, 5 komik harganya 30rb. Lebih hemat dibanding beli satu-satu yang harganya 15rb. Atau beli yang obral, 10rb dapet 3. hehee~ kalo DVD, ke rental DVD aja.. ;)



6. Atur semua pengeluaran. Bikin daftar barang-barang yang pengen di beli. Catet harganya. Kalo harga barang yang di incer mahal, lebih baik nabung dulu. Utamakan Barang-barang yang sangat butuhkan. Yang sekiranya cuma buat hiburan aja ato buat dipajang aja, mending jangan dipikirin dulu. Itu urusan nanti.

Dan berikut efek positifnya mengatur uang saku

1. Dengan mengurangi jajan, kita bisa menjaga berat badan.

2. Kalau biasanya waktu luang dihabisnkan untuk nongkrong, kini agan bisa lebih fokus untuk belajar dan beristirahat.

3. Pemakainan HP yang berlebihan bisa mengakibatnkan radiasi yang berpengaruh buruk terhadap tubuh kita, bahkan menimbulkan penyakit. Dengan mengurangi penggunaannya, artinya bisa mengurangi dampak radiasi tersebut.

5. Dengan naik angkutan umum selain lebih hemat (nggak ngeluarin uang buat beli bensin), juga ga banyak polusi yang timbul akibat pemakaian kendaraan bermotor.

4. yang paling penting adalah: bisa menabung untuk bekal senang-senang di masa depan. Misalnya, sebagai modal liburan ke luar kota. Tabungan itu bisa pula dipakai untuk hal-hal yang lebih penting dan membutuhkan biaya banyak.
aku harap tips ini bermanfaat bagi kita yang telah baca artikel ini kalo kita sering nabung uang akan berlipat ganda , sempatkanlah menabung minimal Rp 100,- per hari,,

Sabtu, 19 Juni 2010

Memberi Nilai Lebih pada Sampah Anorganik

Sudah menjadi cita-cita saya, ingin mandiri dalam pengelolaan sampah. Langkah awal adalah berusaha memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah. Dengan beberapa pilihan alternatif, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos dengan model takakura ataupun menggunakan wadah kedap udara (ananerob, sehingga menghasilkan gas yang bisa dipakai sebagai bahan bakar kompor dan juga pupuk cair untuk tanaman.

Dampaknya ke depan buat anak-anak juga pasti sangat bermanfaat. Jika selama ini sampah selalu jadi masalah, ke depan saya berharap anak-anak bisa melihatnya justru sebagai potensi yang bisa bernilai, entah dari segi ekonomi maupun kelestarian lingkungan.

Anak-anak akan selalu belajar dari orang tuanya. Karena itulah, untuk mengajarkan pada mereka tentang konsep pemanfaatan sampah, saya coba mempelajari lebih dulu dan mempraktikkan lebih dulu.

Setelah mencoba meng-komposkan sampah organik, saya juga belajar tentang pemanfaatan limbah anorganik berupa kertas dan plastik sehingga bernilai lebih dari sekedar sampah. Tentunya kita semua tahu, sampah anorganik tak bisa dengan cepat terurai dengan tanah. Membuangnya sembarangan hanya akan menyumbang kerusakan lingkungan.
Beberapa hasil kreasi yang sudah saya coba adalah membuat kerajinan dari kertas bekas, baik koran maupun kertas HVS bekas.

Anak-anak juga sudah bisa dilibatkan membuat kreasi-kreasi ini. Insya Allah, saya berniat menyusun tutorial pembuatan kreasi limbah kertas ini dan membuatnya dalam format ebook. Mudah-mudahan bisa terwujud. Tentu saja hal itu sebagai usaha untuk lebih meramaikan wacana pemanfaatan sampah anorganik, yang juga sudah banyak dibuat menjadi buku. ^_^

Kamis, 10 Juni 2010

Kelomang dan Gunanya Ilmu

Sering, setelah kini saya melewati masa sekolah, menjadi ibu, dan membelikan anak-anak buku-buku ilmu pengetahuan muncul pertanyaan pada diri sendiri, buat apa ya sebenarnya belajar ini dan itu? Kalau tidak relevan dengan apa yang kita geluti dan kita butuhkan, ilmu biasanya jadi tidak menarik untuk dipelajari. Biologi misalnya. Apa ya gunanya mengetahui daur hidup hewan? Mengetahui makanan mereka ataupun habitat tempat mereka hidup? Pertanyaan-pertanyaan itu tak pernah terjawab sampai kemudian terjadi sebuah peristiwa, yang entah kebetulan atau mungkin juga disengaja diberikan 'alam' untuk menjawab pertanyaan saya ^_^.

Suatu hari, menjelang sore saya masih membereskan benda-benda yang berserakan di halaman. Sepintas, sudut mata saya menangkap sebuah gerakan kecil di atas paving block, tapi setelah dilihat hanya ada sebutir batu putih lonjong di sana. Setelah terdiam sebentar, ternyata gerakan itu muncul lagi. Rupanya, benda berbentuk batu lonjong itu-lah yang bergerak.

Saya pun panggil anak-anak. Seperti biasa, ini sering saya lakukan saat menemukan hal-hal baru yang menarik. Tentunya supaya mereka juga tak melewatkan keajaiban-keajaiban yang ada di sekitarnya.

Azkia dan Luqman berseru, "Itu kelomang, Mah!". Malah saya juga belum tahu apa nama hewan itu, tapi anak-anak dengan yakin justru langsung mengenalinya. Seingat saya, kelomang hidup di laut, tapi sekarang ada di darat? Sebuah keanehan. Pikir saya.

"Tapi betul, Mah. Itu memang kelomang," kata Azkia lagi.
"Ya sudah, coba cari di internet, apa ini memang benar kelomang." Anak-anak pun mengganggu papanya untuk dicarikan info tentang kelomang. Setelah searching, ternyata benar, hewan itu memang kelomang.

Sayangnya, kami tidak terlalu membaca dengan detail tentang hewan ini lebih jauh. Karena pengetahuan awal kami, kelomang itu berasal dari laut dan pastinya suka hidup di air, kami pun memasukkannya ke dalam stoples dan diberi bebatuan kecil. Kami beri pisang sebagai makanannya, karena katanya kelomang suka makan tumbuhan.

Setelah semalaman kelomang menginap di stoples, di dapur kami, penasaran saya cari lagi info tentang kelomang di internet. Terkejut juga. Ternyata, kelomang tak hanya hidup di laut. Ada juga jenis kelomang yang hidup di darat dan tidak terlalu menyukai air, sehingga tak boleh direndam terlalu lama di air supaya tetap hidup.

Hampir meloncat, saya periksa stoples kelomang. Ups! Ternyata kelomang kecil itu memang sudah tiada. Sayang sekali! Sejak saat itu-lah saya mulai mengerti apa gunanya mengetahui kehidupan hewan secara spesifik. Salah satunya adalah untuk menjaga kelestarian mereka. Keberuntungan kami menemukan kelomang memang tinggal kenangan, tapi hikmahnya, saya tak lagi meremehkan gunanya ilmu pengetahuan. Ilmu (apapun itu), pasti berguna, meski kita tidak tahu kapan itu akan digunakan.

Salam pendidikan!